LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Aktivis di kota Makassar sesalkan perilaku salah satu pimpinan media di Makassar yang juga salah satu pimpinan organisasi jurnalis.
Sikap Akbar Hasan alias Akbar Polo itu menurut Raffi Hidayat Balandai tidak mencerminkan sikap seorang jurnalis.
Pasalnya menurut mantan Pengurus Besar (PB) HMI periode 2021-2023. Akbar Polo telah mengatai dirinya dengan ucapan yang kurang elok didengar dan nada mengancam.
“Ada percakapan di salah satu WhatsApp grup soal pemberitaan pengerusakan dan pembegalan di Tompobulu, Maros, yang dimuat di media milik Akbar Polo,” ungkap Raffi
“Kebetulan di WAG Mimbar Pilkada Serentak terjadi perdebatan antara Ustad Abhel selaku Ketua Labetta dengan Akbar Polo. Kebetulan saya ada juga di WhatsApp Grup (WAG) itu, Saya hanya memberikan saran sebaiknya membuat klarifikasi permohonan maaf kepada komunitas Labetta,” ungkap mantan pengurus bidang informasi dan komunikasi PB HMI.
Diungkapkannya, komentar dirinya di WAG itu, Akbar Hasan lalu menelpon dirinya dengan ucapan makian dan mengancam akan memotong leher mantan Pengurus PB HMI itu.
“Dia (Akbar Polo) telpon saya usai saya memberikan saran di WAG. Kurang elok bahasanya. Bahkan dia mengancam memotong leher saya,” imbuh Raffi.
“Saya sampaikan saya sedang berada di Kopizone. Ternyata dia datang benar, teriak teriak di depan warkop,” ungkapnya.
“Keluar koh dari warkop, Ku’tebba ullun nuuh (Potong Kepala) sambil teriak teriak mengucapkan kata kata kelamin laki laki,” kata Raffi mengisahkan peristiwa itu kepada awak media. Minggu petang (30/6).
“Tak lama dia masuk kedalam warkop, lalu memukul meja warung kopi (Kopi). Mungkin dia melihat saya mau melawan dia hanya memukul meja pergi dan berlaku sambil mengeluarkan ucapan makian,” katanya.
Terkait makian dan ancaman yang diterima Raffi dibenarkan oleh Hafiz karyawan warkop Kopizone dan Daeng Bani salah satu tukang parkir yang mangkal didepan warkop yang biasa didatangi para politisi dan aktivis di Makassar.
“Saya mendengar langsung makian dan ancaman itu. Dia (Akbar Polo) masuk kedalam warkop,” beber Hafiz kepada media. Ahad (30/6) di warkop Megazone.
Selain karyawan warkop Kopizone. Daeng Bani tukang parkir itu menjelaskan dirinya kaget dengan kedatangan Akbar Polo dalam keadaan marah marah di depan warkop tempat dia mengais rezeki.
“Datang teriak teriak sambil maki maki dan bahasa mengancam dengan bahasa Makassar,” ungkap Daeng Bani.
Raffi berharap agar Akbar Polo dapat bersikap lebih berwibawa apalagi saat ini dirinya telah memimpin organisasi jurnalis.
“Saran saya sebaiknya Akbar Polo lebih berwibawa apalagi saat ini dirinya telah memimpin organisasi jurnalis di Sulsel,” kunci Raffi.
Untuk diketahui Akbar Hasan/Akbar Polo adalah Ketua terpilih Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan versi Ketua Umum Hartanto Boehari. (LN)