JAKARTA||Legion-news.com Politisi partai Demokrat Andi Arief sindir kinerja Pemerintahan Joko Widodo dalam penanggulangan penyebaran kasus desiase corona virus atau COVID-19.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat. Ini membandingkan cara kerja Lukas Enembe, Gubernur Papua dengan Pemerintah Pusat yang melakukan PPKM Darurat di pulau Jawa dan Bali.
Hal itu disampaikan langsung Andi Arief dilaman media sosial twitter milik-Nya. Kamis, (22/7).
“Dalam mengatasi Pandemi yang sebesar saat ini slogan NKRI harga mati ternyata gak cocok. Mungkin negara federal jauh lebih sigap. Saya menaruh hormat cara Gubernur Papua Lukas Enembe yang memilih lockdown, saat rejim Jokowi bingung,” tulis unggahan akun twitter @andiarief_
Dia juga menambah unggahan tulisanya, “Cuma lockdown yang bisa menghentikan mata rantai penularan,” Kamis
@yudhiabdulrohim1 menyambar cuitan Ketua Bapilu Demokrat ini, “Gubenur dari Partai Demokrat ya. Semoga tidak ada korupsi dalam penangannya,” tulis dia.
Tidak hanya akun twitter @yudhiabdulrohim1 akun twitter lainya menuliskan, “Harus ada keberanian dari kepala daerah spt Lukas Enembe untuk melindungi masyarakatnya. Banyak kepala daerah yang hanya membuat viral dan trending disaat pandemi,” tulis unggahan akun twitter @ARIFILIZER
Dilansir dari inewsPapua.id Rabu, (21/7). Sebelumnya Gubernur Papua meminta kepada masyarakat bersiap dengan kebijakan lockdown selama satu bulan. Langkah ini untuk memutus penyebaran Covid-19 di provinsi tersebut.
Juru bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan, penerapan lockdown berarti menutup akses masuk dan keluar daerah, baik jalur penerbangan maupun laut.
“Penutupan ini diperkirakan berlangsung pada 1 Agustus-31 Agustus 2021,” kata Rifai.
Sebelumnya kasus penularan Covid-19 di Papua kembali meningkat. Hal ini baru diketahui setelah hasil pemeriksaan laboratorium bahwa ada wabah Covid-19 varian delta di Kabupaten Merauke dan Mimika. (rdk)