Keterangan Pers, KPK OTT Wali Kota Bekasi Bersama 14 Orang Lainya

Ketua KPK, Firli Bahuri dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022) terkait OTT Walikota Bekasi. (Hasil Tangkap layar)
Ketua KPK, Firli Bahuri dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022) terkait OTT Walikota Bekasi. (Hasil Tangkap layar)

JAKARTA, LEGION NEWS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar  jumpa pers terkait hasil operasi tangkap tangan di kota Bekasi. Rabu, (5/1).

Dalam kesempatannya KPK menyebut belasan pihak yang tertangkap OTT Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau Pepen. Belasan pihak itu terdiri dari swasta hingga ASN Pemkot Bekasi.

“Pada kegiatan tangkap tangan KPK mengamankan 14 orang pada hari Rabu (5/1/2022), sekira pukul 14.00 di beberapa tempat wilayah di Bekasi, Jawa Barat, dan Jakarta,” kata Ketua KPK, Firli Bahuri dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022).

Advertisement
  1. RE, Wali Kota Bekasi 2018-2022
  2. A, Swasta Direktur PT ME
  3. NP, Makelar Tanah
  4. BK, Staf sekaligus Ajudan RE
  5. MB, Sekretaris Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi
  6. HR, Kasubbag TU Sekretaris Daerah Kota Bekasi
  7. SY, Direktur PT KBR dan PT HS
  8. HD, Direktur PT KBR dan PT HS
  9. MS, Camat Rawalumbu
  10. JL, Kepala Dinas Kawasan Perumahan/Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi
  11. AM, Staf Dinas Perindustrian
  12. MY, Lurah Jatisari
  13. WY, Camat Jatisampurna
  14. LBM, Swasta

Firli menjelaskan bahwa proses OTT Wali Kota Bekasi diawali dengan adanya informasi dari masyarakat. Tim KPK kemudian bergerak mengamankan sejumlah pihak.

“Bermula dari laporan masyarakat atas informasi tentang adanya dugaan penyerahan uang kepada penyelenggara negara,” ujar Firli.

Tim KPK pada Rabu (5/1) menuju ke lokasi di Bekasi. Tim KPK mendapatkan info jika sejumlah uang akan diserahkan oleh Sekretaris Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi kepada Rahmat Effendi.

“Tim KPK melakukan pengintaian dan diketahui jika MB telah masuk ke rumah dinas dengan membawa sejumlah uang dan juga telah diserahkan ke RE,” ujar imbuh Firli. (LN/Detik)

Advertisement