Kenang Sukmayadi, Mus: Saya Utang Nyawa, Dia Selamatkan Saya dari Kematian Saat Pilwali 2020

FOTO: Kiri Sukmayadi Maeruddin. Lingkar berwarna hijau adalah Sukmayadi saat menyelamatkan Muharram Majid usai ditikam orang suruhan di halte bus depan Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam silam.
FOTO: Kiri Sukmayadi Maeruddin. Lingkar berwarna hijau adalah Sukmayadi saat menyelamatkan Muharram Majid usai ditikam orang suruhan di halte bus depan Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam silam.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Muharram Majid tidak akan pernah melupakan sahabatnya almarhum Sukmayadi Maeruddin. Dua alumni dari Sospol Jurusan Politik, Universitas Hasanuddin Makassar,  Sukmayadi Maeruddin adalah Angkatan 95, Sedangkan Mus sapaan akrab Muharram Majid senior satu tingkat  (Angkatan 94) dengan Sukmayadi.

Bagi Mus, Dia merasa berutang nyawa ke Sukmayadi. Mus tidak akan pernah melupakan sosok Sukmayadi. Waktu itu tanggal  7 November 2020 silam Sukmayadi lah, orang yang menyelamatkan jiwa Mus, Usai dirinya ditikam orang suruhan saat digelar debat publik perdana Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 di Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam silam.

Kisah 3 tahun silam itu masih membekas dibenak Mus. Malam itu Sukmayadi, Eky, Safar dan Ahmad Asyraf Thufail, hendak meninggalkan kawasan Palmerah sambil menunggu orderan kendaraan, Persis di halte bus, datang seorang pria yang dikenal Mus, Pria itu mengajaknya swa selfi namun tidak disangka ada pelaku lain yang sesuai skenario untuk menghabisi Mus. Seperti terekam di CCTV dua pengendara itu datang lalu menikam Mus dari belakang lalu pergi menghilang.

Setelah peristiwa penikaman di depan gedung Kompas Tv. Polda Metro berhasil menangkap para pelaku. Mereka para pelaku diancam dengan pasal pembunuhan berencana.

Advertisement

Sontak Mus kaget, setiba-tiba bagian belakang nya terasa perih, dia pun memegang bagian belakang, ternyata tangannya telah berlumuran darah.

“Bagian pinggang bawah Mus, penuh darah, seperti air kran yang keluar,” ungkap Sukmayadi kalah itu didepan rumah sakit Siloam internasional di Jl. Perjuangan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat. Sabtu (7/11/2020) malam silam.

“Saya minta tolong ke aparat saat itu yang sedang melakukan pengamanan. Tapi tidak ada yang bergeming, untung ada sekuriti Kompas tv yang mau membantu, Saya bertiga naik motor matic, sempat singgah di salah satu klinik, namun dokter jaga saat itu mengatakan harus ke rumah sakit besar, menurut dokter akibat tikaman benda tajam itu membuat luka tusukan capai 30 centimeter,” tutur Sukmayadi kala itu.

Sukmayadi pun mengisahkan selama perjalanan dari klinik ke rumah sakit Siloam di kebon jeruk berjarak kurang lebih 5 kilometer.

“Jarak klinik ke rumah sakit Siloam kurang lebih 5 kilometer, sepanjang jalan saya terus menempeleng Waja Mus. Itu saya harus lakukan agar Mus tetap sadar, Apabila Mus pingsan bisa berdampak buruk (Meninggal) apalagi darah di pinggang Mus yang ditikam dengan menggunakan badik terus mengucur dari bekas tikaman,” imbuh Sukmayadi.

Apa yang dikisahkan diatas merupakan cerita Sukmayadi kepada Munafri Arifuddin dan Abdul Rahman Bando saat menjenguk Mus yang saat itu tengah bertarung antara hidup dan mati di ruang ICU RS. Siloam.

Waktu kritis berlalu, Sukmayadi keluar dari ruang ICU. Dia pun menggambarkan, kepada rekan-rekan nya dari Makassar yang subuh itu masih menunggu hasil.

“Alhamdulillah, Mus panjang umur, dia sudah sadaran, melewati masa kritis,” ujar Sukmayadi.

Kabar Mus sudah siuman dari masa kritis. Sukmayadi pun memberi kabar ke pada Ratna Raki, Istri Mus di Makassar.

“Alhamdulillah ibu, bang Mus sudah siuman,” kata Sukmayadi saat menelpon istri Mus.

Tidak hanya Sukmayadi. Eky dan Umar Hankam subuh itu pun merasa lega teman seperjuangannya sudah siuman kembali.

Bagi Mus, Sukmayadi adalah teman sekaligus Saudara. Mus sangat berutang budi kepada almarhum Sukmayadi Maeruddin.

“Insyaallah saudara saya Sukmayadi, segala amalan ibadah dan segala amalannya lainnya diterima disisi Allah SWT. Saya belum bisa memberikan apa-apa kepada saudara ku itu. Dia telah meninggalkan kami disini,” tutur Mus. Jumat malam (30/6/2023).

Kabar meninggalnya Sukmayadi menjadi kabar duka yang teramat dalam bagi Muharam Majid.

“Alfatihah saudaraku engkau wafat di saat ummat Islam sedang menjalan ibadah haji dan wafat mu di hari (Jumat) dimana Allah sangat memuliakan hari Jumat,” doa Mus. (LN)

Advertisement