MASAMBA – Kabupaten Luwu Utara memiliki persentase penduduk miskin tertinggi ketiga di Sulawesi Selatan. Persentasenya mencapai 13,22 persen atau mencapai 42,29 ribu jiwa berdasarkan data BPS Sulsel 2022.
Luwu Utara sendiri memiliki luas wilayah mencapai 7.502,58 km² atau sekitar 16,39% dari Luas Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Luwu Utara memiliki sejumlah potensi daerah, mulai pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata.
Namun sayang, sejumlah potensi yang dimiliki luwu utara ini tidak membuat masyaraktnya sejahtera.
Menurut Muhammad Rizal S.Sos, mengemukakan bahkan dibalik presentase kemiskinan yang tergolong cukup tinggi, diperparah lagi dengan hasil BPS Sulsel yang menerangkan Indeks kedalaman kemiskinan di kabupaten Luwu utara mengalami kenaikan dari tahun 2021 dengan presentasi 2,07% menjadi 2,26% ditahun 2022, dan menempati urutan ke 2 tertinggi indeks kedalaman kemiskinan hanya kalah dari jenenponto (2,54%).
“Indeks Kedalaman Kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Artinya, pemerintah kabupaten dalam program pengentasan kemiskinan tidak berjalan maksimal,” ungkap Rizal, Rabu (15/03).
Menurut Peneliti yang banyak bekerjasama dengan KPPPA dan UNICEF ini, mendekati akhir masa jabatan Bupati Luwu Utara tidak memberikan arti apa-apa buat masyarakat Luwu Utara.
“Ketidaksiapan Bupati Luwu Utara mengelolah daerah ini sehingga kemiskinan tumbuh subur dilahan yang subur,” bebernya.