MAKASSAR – Kembali mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus mendatangi kantor balai kota yang berada di Kecamatan Ujung Pandang, jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Makassar. Aksi itu masih dengan isu yang sama, Tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Pemerintah Pusat. Selasa, (13/9)
Datang dengan ribuan masa aksi yang didalamnya berbagai elemen pergerakan mahasiswa, mereka diantaranya GMKI Cabang Makassar, KAMMI Makassar, KMHDI Makassar, HMI Cabang Makassar, HMI Cabang Makassar Timur, LMND Cabang Makassar, PMKRI Makassar, PMII Makassar, GMNI Makassar, dan SEMMI Kota Makassar.
Aksi unjuk rasa kali ini merupakan respond dari aksi sebelumnya pada Selasa (9/9) lalu.
Aksi demonstrasi itu menutup sebagian jalan di pusat pemerintahan dan bisnis di kota Makassar. Massa aksi pun membakar ban bekas akibatnya, kawasan pusat kota Makassar itu mengalami kemacetan parah.
Aksi digelar hingga pukul 17.10 WITA, petang hari. Wali kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto atau biasa disapa dengan akronim DP, enggan menemui masa aksi itu.
Akhirnya Fatmawati Rusdi, Wakil Wali Kota Makassar lah yang menemui para demonstran dihalaman upacara kantor balai kota makassar menjelang petang.
Dia mengatakan terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan Pemerintah Pusat.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan pemerintah pusat. Tapi saya sebagai representasi pemerintah siap menjadi wadah dari aspirasi adik-adik sekalian,” tutur Fatmawati saat menemui perwakilan aksi.
Mendengar perkataan Wakil Wali Kota Makassar itu. Rino Sengu selaku Dirigen atau konduktor aksi kelompok mahasiswa Cipayung Plus menjelaskan bahwa representasi dari masyarakat seharusnya juga diberikan kesempatan untuk bisa menyampaikan pandangannya dalam pengambilan keputusan terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Masyarakat juga seharusnya diberikan ruang, jangan jadikan objek pengambilan kebijakan saja tapi jadikan masyarakat sebagai salah satu subjek dalam pengambilan kebijakan” kata Rino Sengu dihadapan Fatmawati.
Fatmawati yang juga istri dari Ketua DPW Partai NasDem Sulsel, Rusdi Masse, pun menjanjikan untuk memfasilitasi pertemuan antara pemerintah kota dan DPRD kota Makassar untuk mengawal aspirasi dari kelompok Cipayung Plus.
“Saya janji ke adik-adik akan menjadwalkan pertemuan antara legislatif dan eksekutif kota Makassar untuk mendengar dan mengawal aspirasinya adik-adik,” kata, Fatmawati meyakinkan para perwakilan aksi.
Fatmawati pun menerima 6 poin tuntutan Kelompok Cipayung Plus, Adapun isi tuntutan itu diantaranya;
- Menolak kenaikan BBM
- Mencopot Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Komisaris Pertamina.
- Copot Kapolri, Kapolda dan Kapolrestabes
- Tuntaskan mafia migas
- Tunda mega proyek dan,
- Kendalikan harga bahan pangan.
Setelah membaca dan menyerahkan enam tuntutan. Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus Makassar, Juga menyampaikan ke Wakil Wali Kota Makassar agar Ramdhan Pomanto, Wali kota Makassar bersama-sama rakyat untuk tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Tidak hanya sampai disitu Kelompok Cipayung Plus juga mendesak Wali Kota dan jajarannya mengawal aspirasi untuk sampai ke Pemerintah Pusat.
Diketahui mahasiswa kelompok Cipayung Plus sebelumnya telah mengultimatum Wali kota Makassar selama dalam kurun waktu 1x 24 jam untuk mencabut pernyataannya mendukung kenaikan BBM,
Namun, Wali kota Makassar, Ramdhan Pomanto tidak memberikan respon positif terhadap ultimatum dari kelompok Cipayung Plus itu.
Ramdhan Pomanto pun mengindahkan ultimatum dari kelompok Cipayung Plus.
Demonstrasi yang berlangsung hingga petang itu. Sempat terjadi insiden salah satu massa Cipayung dari KAMMI Makassar mendapatkan pukulan fisik dari satpol PP Makassar. (**)