LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Dalam sebuah video yang beredar pasukan TPNPB OPM di wilayah Nguda, Papua Pegunungan mengeluarkan ultimatum tentang nyawa Philips Max Marten, Pilot Susi Air asal Selandia Baru yang saat ini masih menjadi sandera kelompok separatis pimpinan Egianus Kagoya.
Dalam video itu Egianus Kagoya sesumbar dalam hitungan bulan ini, pihaknya akan mengambil suatu langkah untuk mengakhiri penyanderaan terhadap Pilot Susi Air. Apabila pihak pemerintah Indonesia tidak merespons keinginan kelompok teroris KKB itu.
Di tengah ultimatum tersebut, Egianus menuding militer Indonesia mendapat dukungan dari Selandia Baru.
Diketahui, Philips dalam video yang disebar oleh Egianus mengatakan bahwa nasib dirinya tinggal 2 bulan, jika pemerintah Indonesia tidak segera melakukan negosiasi, maka pihak PTNPB OPM akan melakukan eksekusi.
Sikap Egianus itu mendapat dukungan dari salah satu pentolan PTNPB OPM Jeffrey Bomanak. Dia mendukung langkah ultimatum Egianus Kogoya tentang nasib Philips Max Marten.
Di Jakarta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat berada di kantor Menkopolhukam, Jumat 15 Maret 2024 mengatakan perwakilan pemerintah Selandia Baru sangat mendukung apa yang dilakukan oleh TNI. Dalam menggunakan pendekatan soft power.
“Beliau (perwakilan pemerintah Selandia Baru) sangat, sangat, sangat apa ya, sangat mendukung apa yang dilakukan oleh TNI. Dalam menggunakan pendekatan soft power,” kata Jenderal Agus Subiyanto, Jumat (15/3) lalu.
Pihaknya, sambung Agus, selalu melakukan koordinasi untuk pembebasan Pilot Susi Air, termasuk dialog melalui warga maupun lewat Pj Bupati Nduga, Papua.
Namun demikian, Agus tidak merinci pendekatan soft power yang didukung pihak Selandia Baru tersebut.
Agus menegaskan, pemerintah Selandia Baru masih mempercayakan Indonesia bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mehrtens, yang saat ini disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. (**)