Kejaksaan “Obok obok” KONI Sulsel, Prabowo: Kalaupun ada Anggota Gerindra Melanggar, Saya tidak Akan Lindungi

0
FOTO: Presiden Prabowo Subianto saat menemui awak media di kediaman mantan Presiden Jokowi. (Properti Seskab)
FOTO: Presiden Prabowo Subianto saat menemui awak media di kediaman mantan Presiden Jokowi. (Properti Seskab)

LEGIONNEWS.COM – GOWA, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Sulsel) penyelidikan penggunaan dana hibah APBD tahun 2024 sebesar Rp17,5 miliar.

Pihak penyidik pada asisten tindak pidana khusus (Aspidsus) telah memeriksa Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONIl) Sulsel Yasir Machmud.

Politisi Partai Gerindra itu mengkalaim pihaknya hanya fokus mengatur anggaran hibah Rp17,5 miliar.

Yasir yang juga anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Gerindra mengklaim bahwa KONI Sulawesi Selatan hanya fokus mengatur anggaran hibah Rp17,5 miliar.

“Dana Rp14 miliar itu bukan di KONI, tetapi dikelola langsung Dispora Sulsel,” jelasnya.

Katanya KONI Sulsel sepakat tidak menerima tunjangan maupun insentif sejak Juli hingga Desember 2024.

Kemudian katanya, Hal itu dilakukan demi memaksimalkan anggaran yang terbatas.

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sulsel, Soetarmi mengakui pihaknya tengah menyelidiki penggunaan dana hibah yang diterima KONI Sulsel.

Dana hibah tersebut kata Kasipenkum Kejati Sulsel diperuntukkan pada ajang PON XXI Aceh–Sumut 2024.

“Iya, proses penyelidikan di Bidang Pidsus Kejati Sulsel,” kata Soetarmi kepada media Senin (22/9)

Katanya, Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sulsel telah memanggil sejumlah pengurus cabang olahraga (Cabor).

Soetarmi juga mengungkapkan pemanggilan itu untuk meminta klarifikasi terkait laporan kegiatan yang dibiayai dari dana hibah. Proses klarifikasi disebut masih berlangsung terhadap beberapa Cabor.

Presiden Prabowo Tak Akan Bela Kader Terlibat Korupsi

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku malu karena ada anggota Partai Gerindra yang diciduk KPK. Dia pun memberikan sindiran keras terhadap anggota yang dimaksud tersebut.

Dilansir detikFinance, topik itu disampaikannya di depan para kepala daerah yang hadir dalam agenda APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Kamis (28/8/2025).

Awalnya Prabowo memaparkan soal kemakmuran bagi masyarakat dan bagaimana meraihnya. Menurutnya, kemakmuran bisa dicapai apabila pemerintah bersih dan adil.

Prabowo pun menyerukan agar masing-masing pemerintah daerah melakukan upaya bersih-bersih internal. Jika ada yang melanggar, maka harus segera ditindak.

“Pemerintah yang korup tidak mungkin bawa kemakmuran kepada rakyat. Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Entah dari partai mana. Kita harus berani koreksi diri kita. Kita harus berani,” tegas Prabowo.

“Kadang ngeri juga dengan ucapan saya. Di MPR 15 Agustus, inget pidato saya? Kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar saya tidak akan lindungi. Eh beberapa hari kemudian, ada anggota Gerindra (yang ditangkap KPK),” lanjutnya.

Prabowo mengatakan apabila ada anggota Partai Gerindra yang melanggar hingga terseret kasus korupsi, dia tidak akan melindungi orang tersebut. Hal ini sebelumnya juga disampaikan dalam pidato kenegaraannya pada 15 Agustus 2025 lalu.

Beberapa hari setelah pidato kenegaraan itu, salah satu anggota Gerindra yakni Immanuel Ebenezer terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan menjadi tersangka. Namun, Prabowo tidak secara gamblang menyebut nama Immanuel dalam pernyataannya kali ini.

Kadang ngeri juga dengan ucapan saya. Di MPR 15 Agustus, inget pidato saya? Kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar saya tidak akan lindungi. Eh beberapa hari kemudian, ada anggota Gerindra (yang ditangkap KPK),” lanjutnya.

Prabowo merasa malu atas kejadian ini. Meskipun, kata dia, anggota tersebut belum banyak mengikuti kaderisasi dan pembekalan politik mendalam. Sehingga kemudian wajar bila anggota tersebut belum memiliki integritas dan akhirnya terjerat korupsi. Dia menyayangkan sikap kader tersebut yang tidak ingat pada keluarga.

“Tetap saya agak malu saya. Sebenarnya saya, orangnya itu menarik ya. Mungkin dia khilaf saudara-saudara. Tapi, apakah tidak ingat istri dan anaknya? Kalau tangan diborgol, pakai baju oranye, apa tidak inget anak dan istrinya? Saya kasihan kadang-kadang, tapi apa boleh buat,” sindirnya tegas.

Ketua Umum Gerindra itu juga menekankan sudah berkali-kali menyatakan sebagai presiden agar lembaga pemerintah bisa bersih dari korupsi. Jika bukan lembaganya sendiri yang membersihkan diri, maka aparat akan turun tangan membersihkan.

“Saudara sudah dengar saya pidato berapa kali, dari sebelum, pada saat, dan sesudah dilantik saya ingatkan terus semua lembaga bersihkan dirimu sebelum kau akan dibersihkan. Dan kau akan dibersihkan, pasti,” tegasnya. (*)

Advertisement