MAKASSAR – Perundungan anak kembali terjadi di SDN Mangkura I Makassar. Siswa menjadi bahan bullyng di group whatsapp paguyuban.
Penyebabnya adanya penawaran pembelian alat peraga ke pengurus paguyuban untuk disampaikan ke orangtua siswa dengan biaya Rp. 40 ribu/siswa yang kemudian dibatalkan oleh orangtua siswa Zulkifli Thahir.
Akan hal itu menjadi perhatian Ketua Karang Taruna Sulawesi Selatan, Harmansyah. Dia menilai bahaya perundungan atau Bullying terhadap Anak sangat berbahaya akan berdampak pada psikologi anak di sekolah.
“Waspada dampak Bullying karena kesenjangan sosial, ini perlu jadi perhatian serius bagi para pelaku pendidikan,” tulis dalam pesan WhatsApp Harmansyah kepada media di Makassar.
“Kasus yang terjadi di SDN I Mangkura ini sungguh diluar nalar pemikiran ketika kami memposisikan diri sebagai orang tua,” tambah Ketua Bappilu DPD Partai Gerindra Sulsel ini. Sabtu, (20/8)
“Foto murid diupload hanya gara-gara yang paguyuban yang tidak di tuntaskan itu gila, efek seperti ini bisa menimbulkan gangguan mental, rendah diri bahkan depresi kepada anak,” sesal pria yang biasa disapa Syal Merah ini.
Ketua Karang Taruna Sulsel ini minta kasus seperti Perundungan ini harus diperhatikan dengan serius, tidak boleh dianggap sepele hal seperti ini.
“Ingat iuran paguyuban juga itu sifatnya partisipatif bukan suatu kewajiban, jangan ada menimbulkan kesenjangan di dalam lingkungan pendidikan negeri seperti ini,” beber Harmansyah.
Kami paham soal kenyamanan anak tapi tidak semua memiliki tingkat perekonomian dan kemampuan yang sama.
“Yah kalau ada orang tua murid yang sok-sok mau kenyamanan anak yah disekolahkan di swasta aja dong yang punya fasilitas lebih, tindakan berlebih ini sekali lagi kami minta ditindaki dengan baik. Yang perlu dikedepankan adalah keserasian sosial bukan menimbulkan kesenjangan sosial,” kunci Harmansyah. (LN)