LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Karang Taruna Kota Makassar mengapresiasi langkah kepolisian Polda Sulsel dan BNNP menggelar operasi di wilayah Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu dini hari tadi (8/11/2025) pukul 03:00 WITA.
Menurut Muhammad Zulkifli Operasi Gabungan Pemulihan Kampung Rawan Narkotika Terpadu itu patut diapresiasi.
Zulkifli mengungkapkan seringnya terjadi perang kelompok itu tidak lepas dari pengaruh penggunaan narkotika dan maraknya peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Tallo.
“Tidak dipungkiri penyebab perang kelompok di wilayah Tallo tak lepas dari permasalahan narkoba. Harus ada penindakan tegas disitu,” tutur Zulkifli.
Zulkifli, Ketua Karang Taruna Makassar berharap agar mereka yang telah diamankan untuk tidak berhenti disitu saja. Bahkan bandara narkoba besar di Bortak, Saphiria, Lembo dan Layang untuk segera ditangkap.
“Mereka yang telah diamankan harus diproses sampai ke pengadilan. Dan mereka yang diamankan aparat untuk diungkap siapa bandar bandar besar yang ada di Bortak, Saphiria, lembo dan Layang,” ujar Zulkifli.
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel menggelar Operasi Gabungan Pemulihan Kampung Rawan Narkotika Terpadu, Sabtu dini hari (08/11/2025) pukul 03.00 WITA, di halaman Mako Polrestabes Makassar.
Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol. Nasri, S.I.K., M.H., bersama Kepala BNNP Sulsel, Brigjen Pol. Drs. Budi Sajidin, M.Si., dan dihadiri sejumlah pejabat utama Polda Sulsel serta Kapolrestabes Makassar.
Operasi terpadu ini dipusatkan di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, yang dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kota Makassar.
Brigjen Pol. Nasri menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kapolda Sulsel Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H., dalam rangka memperkuat upaya nasional pemberantasan narkoba sekaligus mempertegas komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari ancaman narkotika.
“Operasi ini bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga bentuk pemulihan sosial untuk mengembalikan fungsi lingkungan masyarakat agar terbebas dari pengaruh narkoba,” ujar Brigjen Pol. Nasri dalam sambutannya.
Operasi gabungan kali ini melibatkan 540 personel lintas instansi, terdiri dari:
- Polda Sulsel: 361 personel
- BNNP Sulsel: 50 personel
- Polrestabes Makassar: 76 personel
- Polres Pelabuhan Makassar: 17 personel
- Dinas Kesehatan Kota Makassar: 12 personel
- Kesbangpol Kota Makassar: 9 personel
- Satpol PP Kota Makassar: 15 personel
Selain kegiatan penegakan hukum, operasi ini juga diisi dengan sosialisasi bahaya narkoba, pemeriksaan kesehatan, dan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat agar ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungannya.
Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol. Budi Sajidin menegaskan, keberhasilan program Kampung Bersih Narkoba sangat bergantung pada kolaborasi antara aparat dan masyarakat.
“Pemberantasan tidak cukup hanya dengan operasi, tapi juga dengan edukasi dan pemberdayaan warga. Kita ingin membangun kesadaran kolektif agar masyarakat menjadi garda terdepan melawan narkoba,” jelasnya.
Melalui operasi pemulihan kampung rawan narkotika ini, diharapkan wilayah Lembo dan sekitarnya dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika. (LN/*)
