LEGION-NEWS, Papua Barat – Kodam XVIII/Kasuari terus memburu pelaku penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan. Penyerang diduga kelompok separatis teroris (KST). Kamis, (2/9).
Kelompok penyerangan dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Kisor, Sorong Selatan, Papua Barat.
Disebut-sebut Manfred Vatem, yang diyakini dalang di balik penyerangan Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat, ternyata menjabat Ketua KNPB Kisor.
Lantas, bagaimana jejak Manfred?
Manfred Vatem (sebelumnya ditulis Manfet Patem) disebut sebagai Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di wilayah Kisor.
“Pelaku atas nama Manfred Vatem adalah Ketua KNPB Kisor. Jadi kelompok penyerang kemarin adalah kelompok KNPB,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron, seperti dilansir dari detikcom, Senin (6/9/2021).
Selain menyerang TNI, kelompoknya disebut pernah menyerang anggota Brimob di Teluk Bintuni. Saat ini status Manfred sebagai DPO.
“Dia saat ini DPO, dulu pernah dia melakukan pembunuhan tapi bukan di situ, di dekat Bintuni. Dia pernah serang Brimob,” tuturnya.
Hendra mengatakan Manfred tak memimpin kelompoknya sendirian. Selain Manfred, masih ada satu lagi pentolan kelompok separatis teroris (KST) yang bersamanya, tapi Hendra mengatakan hal ini masih didalami.
Diduga kelompoknya dia dan dia pentolannya. Ada lagi satu, tapi kami masih dalami lagi,” sambung Hendra.
Hingga kini aparat TNI-Polri masih meningkatkan kewaspadaan pascapenyerangan posramil di Maybrat. Namun, menurut Hendra, peristiwa tersebut dipastikan tak akan membuat cara bersikap TNI ke warga setempat berubah.
“Kewaspadaan personel (di Maybrat) lebih ditingkatkan. Namun kami tidak merubah cara bertindak, persepsi kami kepada masyarakat setempat. Kami tetap dengan semangat persaudaraan, semangat gotong royong bersama rakyat,” kata Hendra.
“Karena kami tidak cuma menjaga diri sendiri, tetapi tugas kami menjaga masyarakat Papua Barat agar merasa tetap aman. Ini TNI saja bisa mereka perlakukan seperti itu, apalagi masyarakat? Kami tidak akan membiarkan mereka meneror masyarakat,” sambungnya.
Peristiwa Penyerangan
Diketahui, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa mengatakan Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan. Penyerang diduga kelompok separatis teroris (KST).
“Sejauh ini komunikasi antara anggota TNI di Posramil Kisor dengan masyarakat lokal wilayah Aifat Selatan cukup baik, tidak ada potensi gangguan teritorial, sehingga kami menduga penyerangan Posramil ini dilakukan oleh KST,” kata dia dalam konferensi pers di markas Kodam XVIII/Kasuari di Manokwari, Papua Barat.
Penyerangan itu terjadi pada Kamis (2/9) sekitar pukul 04.00 WIT. Berdasarkan keterangan lima anggota selamat, ada lebih dari 30 orang yang menyerang.
“Lebih dari 30 orang dengan menggunakan senjata tajam (parang) menyerang pagi hari mengakibatkan empat anggota TNI AD gugur, dua lainnya luka bacok, sementara lima anggota lainnya dalam keadaan selamat,” kata dia.
Empat prajurit TNI gugur akibat penyerangan tersebut. Mereka diserang saat dalam kondisi tidur.
Tiga prajurit TNI ditemukan tewas di dalam Posramil yakni Serda Amrosius, Praka Dirham, dan Pratu Zul Ansari. Sementara satu prajurit lainnya yaitu Komandan Posramil Kisor, Lettu Chb Dirman, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam semak-semak belukar tak jauh dari pos.
3 Pelaku Ditangkap
Terbaru, Kodam Kasuari menyampaikan sudah 3 pelaku penyerangan yang ditangkap. Dari hasil interogasi, motif penyerangan adalah ketidaksukaan mereka lantaran masyarakat tak lagi sepaham dengan ideologi KST dan mendukung aksi-aksi KST.
“Sekarang ini kami sudah menangkap tiga orang,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasilerron, kepada detikcom, Senin (6/9/2021).
Hendra mengatakan pihaknya sudah mengantongi nama-nama terduga pelaku yang berjumlah puluhan orang tersebut. TNI terus memburu para pelaku.
Dia menyebut ketiga pelaku telah membenarkan keterlibatannya dalam penyerangan Posramil Kisor. TNI menduga jumlah pelaku berkisar 20-30 orang. [Detik]