MAKASSAR||Legion News – Kawasan zona II, Menjadi jadwal zona kampanye pasangan calon Walikota dan Wakil walikota Makassar, H. Munafri Arifuddin,SH dan Dr. H. Abdu Rahman Bando,SP,.MM. hadir dalam kegiatan tersebut Melinda Aksa Ketua Yayasan Bosowa Peduli. Sabtu, (21/11/2020).
Istri Munafri Arifuddin ini, melanjutkan kampaye dialogisnya disalah satu tim pemenangan Nomor 2 (dua) Appi-Rahman Ibu Nursyamsi hadir diantaranya, Ketua RT.04 RW.03, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar
Selain itu hadir Ketua RT.04/ RW.04 Andi Rahman, S.Ag, Ketua RT.03/RW.04 Ibu Maryani serta turut hadir tokoh masyarakat kelurahan Lembo, Daeng Mannang dan Warga RW.05 dan RW.04 Kelurahan Lembo.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh warga Lembo. Terkait dengan perbaikan saluran drainase ke saluran kanal, Penanganan banjir kepada pasangan Appi-Rahman saat memimpin kota Makassar kedepan.
Warga disini sangat mengharapkan kepada Appi-Rahman bila nantinya kami masyarakat Lembo dan warga kota Makassar pada umum mempercayai menjadi Walikota dan Wakil Walikota sekiranya juga memasukan program bantuan buat warga kurang mampu terkait dengan kebutuhan perlengkapan jenazah, tutur Andi Rahman.
Rahman, Kesejahteraan petugas Imam Masjid, Guru mengaji dan Pemandi Jenazah ini penting, untuk menjadi perhatian 2 (dua) pasangan ini.
Mendengar apa yang disampaikan perwakilan warga Lembo, Melinda menyampaikan bahwa Bapak Rahman Bando adalah mantan kepala Dinas Pendidikan, Saat yang lalu beliau sudah sampaikan bahwa dirinya bersama pak Appi berkomitmen menambah sekolah setingkat SMP dan Bantuan pendidikan untuk anak anak yang kurang mampu.
Terkait dengan kesejahteraan bagi guru-guru mengaji, Imam Masjid dan Pemandi jenazah masuk dalam program unggulan pasangan ini, terang Melinda, Selain itu untuk Guru-guru sekolah minggu di gereja-gereja yang ada di kota Makassar akan kami berikan kesejahteraan termaksud para Marbot Masjid.
Melinda, “Rupanya persoalan drainase dan Jalan lingkungan warga masih menjadi persoalan besar di Kecamatan Tallo, Tadi saya kelurahan Tammua, ini juga jadi permasalahan warga disana, ketika musim penghujan, kawasan tersebut mengalami genangan air hujan, tidak ada akses air hujan untuk dialirkan berupa saluran air hujan maupun air limbah rumah tangga yang terkoneksi ke kanal besar, ini menunjukan jargon-jargon lorong kota sudah tertata belum menyentuh keseluruhan wilayah di kota Makassar.