LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sebuah spanduk berwarna merah terbentang di Jalan Hos Cokroaminoto, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selasa dini (17/2024)
Spanduk merah itu bertuliskan, “Segera Tangkap Oknum Penindas Rakyat”.
Selain itu nampak juga tulisan berwarna putih bertuliskan, “Copot Panglima Kodam XIV Hasanuddin Bila Tak Mampu Jaga Marwah TNI”.
Nampak pesan spanduk ber- Hastag “#Anak Bangsa,”
Dalam pantau awak media sejak Selasa 17 September 2024 spanduk itu bertebaran di pusat kota makassar.
Spanduk tersebut seakan akan memberi pesan agar Panglima Kodam XIV/Hasanuddin untuk bersikap tegas terhadap prajurit bawahannya.
Belum ada penjelasan resmi dari Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin terkait beredarnya spanduk tersebut.
Spanduk itu masih terkait dengan kedatangan 4 oknum anggota TNI AD di kediaman anak buah Prabowo di Makassar.
Harmansyah adalah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Sulawesi Selatan.
Keempat oknum anggota TNI AD itu di pimpin Serma Andi Arifuddin Sulaiman (AAS). Dia adalah adik kandung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Motif kedatang Serma Andi Arifuddin Sulaiman, untuk mencari Harmansyah.
FA salah satu warga di Perumahan Bumi Husada mengungkapkan saat kejadian Rabu (4/9) sore pekan lalu, selain Serma Andi Arifuddin Sulaiman (AAS) dari 3 rekannya oknum anggota TNI membawa diduga juga membawa Senjata Api (Senpi) jenis Pistol.
Dari pengakuan FA warga perumahan Bumi Husada Indah, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar.
FA dalam keterangannya kepada sejumlah media di kawasan Boulevard, Panakkukang. Mengungkapkan 4 oknum anggota TNI itu, Tiga diantaranya masuk ke dalam rumah Harmansyah.
“Saya melihat ada 3 orang oknum berbaju loreng masuk kedalam rumah pak Harmansyah, yang satu berdiri di luar rumah milik pak Harmansyah, sambil mengeluarkan pistol miliknya,” ungkap FA warga perumahan Bumi Husada Indah.
“Setelah ketiga oknum TNI itu keluar dari rumah ibu Reni (Istri Harmansyah). Salah satunya masuk kedalam teras rumah bos saya” kata FA
“Dia persisnya duduk di anak tangga (Teras) samping mobil,” sambung FA.
Untuk diketahui FA adalah seorang wanita berusia (25) tahun dia bekerja di rumah sepupunya. FA selalu menyapa sepupunya itu dengan sebut ‘Pak Bos’.
Dalam video yang beredar di media sosial itu FA menggunakan hijab berwarna hitam sedang membuka pagar besi berwarna hitam. Saat itu Serma Arifuddin Sulaiman sedang mengacungkan pistol miliknya.
Lanjut, “Saya melihat ada tentara duduk di anak tangga, juga membawa pistol dan sangkur diletakan di samping kiri dan kanan pinggangnya. Lalu Saya membuka salah satu pintu pagar samping rumah bos saya,” kisah FA.
“Ketika saya membuka pagar, saya melihat bapak tentara itu (Serma AAS) mengarahkan pistolnya kearah rumah bos saya,” tutur FA.
“Saya kaget bapak tentara itu marah marah mengatakan saya akan bunuh dia, saya akan tembak dia, sampainya saya dapat ini Harmansyah,” kata FA meniru perkataan Serma Andi Arifuddin Sulaiman.
“Baru dia bilang kalau saya tidak dapat bapak Harmansyah saya akan bawa anak dan istrinya,” sambungnya.
“Bapak tentara itu terus marah marah. Sedangkan, Teman teman lainya, sepertinya memantau sekitar perumahan,” katanya.
“Setelah marah marah, bapak tentara itu pergi dikuti oleh anggotanya. Mereka pergi menuju tempat dua mobil yang dikendarai warna hitam,” beber FA.
“Yang tidak berbaju loreng, naik ke mobil lainnya. Sebelumnya mereka merekam,” ungkap FA mengisahkan. (LN)