Jelang Aksi BEM SI, Sosok ini Muncul, Pengamat Sebut Ada Ketegangan Serius

FOTO: Demo BEM se-Bogor di depan Istana Bogor, Jumat (8/4/2022). Foto: Adi S/PojokBogor.com
FOTO: Demo BEM se-Bogor di depan Istana Bogor, Jumat (8/4/2022). Foto: Adi S/PojokBogor.com

LEGION NEWS.COM – BEM SI bakal menggelar aksi demostrasi besar-besaran pada Senin pekan depan ini 11 April 2022 mendatang. Seruan aksi BEM SI ini menggema dijagat maya.

Pihak Polda Metro Jaya sebagai penanggungjawab pengamanan wilayah dalam keteraangan resminya menyampaikan apabila tidak adanya pemberitahuan aksi maka pihak kepolisian akan membubarkan aksi unjuk rasa tersebut.

Ditengah rencana aksi besar-besar BEM SI belakangan munculan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jenderal (Purn) TNI Wiranto menghadapi demo mahasiswa menolak penundaan pemilu menjadi pertanda ada ketegangan serius.

Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, pada dasarnya mantan Panglima ABRI ini sudah sarat pengalaman menghadapi demonstran.

Advertisement

“Latar belakang Pak Wiranto hingga saat menjadi Panglima TNI kenyang menghadapi ‘badai’ demonstrasi seperti ini. Berulang-ulang sejak 98 sampai era Presiden Gus Dur,” kata Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/4).

Berdasarkan pengamatannya terhadap situasi politik dan ekonomi sekarang ini, Rico memandang kehadiran Wiranto di muka publik adalah bagian dari rencana meredam gerakan mahasiswa agar tidak terulang seperti era Reformasi 1998.

“Jadi kalau sampai Pak Wiranto turun gunung ya level ancamannya dianggap mirip. 98 kan bukan hanya krisis politik, tapi juga dimulai dengan krisis ekonomi,” tutur Rico.

“Ketegangan-ketegangan ini juga terasa sekarang. Harga-harga yang naik di tengah situasi ekonomi yang tak kunjung membaik,” sambungnya.

Oleh karena itu, Rico memandang wajar apabila muncul rencana aksi besar-besaran mahasiswa dan juga buruh pada Senin pekan depan (11/4) menuntut soal masalah-masalah sosial, politik, hingga ekonomi yang kini terjadi kepada pemerintah.

“Kalau dulu 98 ada perasaan rakyat bahwa elite partai membiarkan itu terjadi. Sekarang itu juga mirip. Mirisnya rakyat tidak merasa ada pembelaan berarti atas penderitaannya terhadap kenaikan harga-harga,” demikian Rico.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, hingga Jumat ini (8/4), BEM SI belum melayangkan surat pemberitahuan aksi pada Senin (11/4) pekan depan ini.

Kombes Endra Zulpan mengkonfirmasi bahwa pemberitahuan aksi sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang, Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. (Sumber: LN/RMOL)

Advertisement