TANA TORAJA – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Toraja Raya, Toto Balalembang, mengatakan perangkat lembang (desa)dan kepala lembang harus netral dalam pilkada Tana Toraja.
Ia mengecam keras terhadap sejumlah perangkat Lembang dan Kepala Lembang (desa) di Tana Toraja yang diduga memberikan dukungan terbuka kepada calon bupati dalam Pilkada Tana Toraja.
Menurut Toto, keterlibatan aparat desa dalam politik praktis merupakan tindakan yang melanggar netralitas dan etika pemerintahan.
Toto menyatakan bahwa kepala lembang seharusnya bertindak sebagai pemimpin masyarakat yang menjaga kesetaraan dan kedamaian, bukan berpihak kepada salah satu kandidat.
“Peran kepala lembang adalah menjaga persatuan dan pelayanan kepada masyarakat, bukan malah ikut serta dalam politik praktis yang hanya akan memecah belah masyarakat,” kata Toto melalui keterangan resminya ke wartawan, Jumat (01/11).
Menurutnya, Kepala lembang yang terlibat dalam kampanye politik jelas tidak menunjukkan profesionalitas dan netralitas yang seharusnya mereka jaga.
Toto menambahkan, bahwa tindakan ini bukan hanya melanggar kode etik pemerintahan, tetapi juga berpotensi mengganggu keharmonisan masyarakat. Ia menekankan pentingnya netralitas aparatur desa, terutama kepala lembang, dalam menjaga stabilitas sosial-politik di tengah pemilihan kepala daerah.
“IWO Toraja Raya mendukung penuh proses demokrasi yang jujur, adil, dan netral di Tana Toraja, dan kami menolak keras adanya unsur aparatur desa yang berpihak dalam proses ini,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Toto juga menegaskan kepada Seluruh aparat kepala desa (Kades) yang tergabung pada Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Tana Toraja, agar bersikap netral selama berlangsung Pilkada kabupaten Tana Toraja.
“Kami mendesak Ketua APDESI Tana Toraja untuk menegaskan kepada anggota untuk bersikap netral selama berlangsungnya Pilkada Tana Toraja 2024 agar Pilkada Tana Toraja dapat berjalan dengan adil dan bebas dari tekanan atau pengaruh dari pihak manapun,” tegas Toto.
Pernyataan Toto Balalembang ini diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk menjaga profesionalitas dan netralitas dalam proses demokrasi, demi terwujudnya pemilihan yang damai dan kondusif di Tana Toraja.