Isu Lawan Kotak Kosong di Pilgub Sulsel, Pengamat Politik: Itu Hanya Pepesan Kosong

0
FOTO: Ali Armunanto Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. [Istimewa]
FOTO: Ali Armunanto Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. [Istimewa]

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kabar atau isu bakal terjadi ‘Kotak Kosong’ dalam pemilihan gubernur Sulsel November 2024 mendatang ditanggapi Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Ali Armunanto.

Munculnya isu bakal terjadi Kotak Kosong itu usai Penjabat (Pj) Gubernur Bahtiar Baharuddin digeser ke Sulawesi Barat.

Pengamat Politik dari Unhas itu mengatakan, Isu lawan Kotak Kosong sulit terwujud. Bahkan secara tegas dikatakannya isu calon tunggal di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) hanya isu belaka.

“Kalau melihat potensi peta politik dan potensi calon, figur calon yang ada di Makassar (Sulsel), isu settingan calon tunggal itu hanya sekedar isu. isu kosong belaka,” katanya saat dihubungi awak media Sabtu petang tadi (18/5)

Dikatakannya, dengan melihat peta politik yang ada serta potensi partai, potensi figur yang ada, serta koalisi politik yang sulit terwujud pasangan calon tunggal lawan kotak kosong di Pilgub Sulsel.

“Tentu akan sulit mewujudkan calon tunggal yang pertama kencenderungan konsolidasi politik, polarisasi politik tidak mengarah kesatu pihak tetapi justru terbelah kebanyak pihak ini potensinya akan banyak muncul kandidat. Jadi agak susah kemudian untuk percaya bahwa isu penggeseran Pj itu upaya sekaitan menciptakan calon tunggal di Sulsel sesuatu yang mengada ada,” katanya.

“Kalaupun itu sesuatu yang sengaja dilakukan by setting. Saya rasa setting itu tergetnya bukan untuk menciptakan calon tunggal,” tambah Ali.

“Jadi saya rasa isu calon tunggal itu hanya isu pepesan kosong untuk konteks Sulsel saat ini karena banyak kekuatan politik. Jadi sangat susah menimbulkan satu calon tunggal karena banyak figur,” tutup pengamat politik itu.

Kader Partai Potensial di Pilgub Sulsel 

Untuk diketahui Partai Nasdem adalah satu satunya partai politik pemilik ‘Golden Tiket’ di Pilgub Sulsel.

Partai yang dipimpin Rusdi Masse ini terbilang seksi dalam perhelatan Pilgub Sulsel. Bila terwujud Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pemilihan gubernur Sulsel maka didalamnya akan bergabung Partai Nasdem, Gerindra, Golkar, PAN dan Partai Demokrat.

Partai diluar KIM seperti PDIP, PPP, PKB dan PKS.

Di koalisi KIM terdapat kader terbaik mereka, Seperti Fatmawati Rusdi (Nasdem), Andi Iwan Darman Aras (Gerindra), Ilham Arief Sirajuddin (Golkar), Taufan Pawe (Golkar) Indah Putri Indriani (Golkar) dan Ni’matullah (Demokrat)

Sedangkan diluar koalisi KIM hanya nama Moh Ramdhan Pomanto atau ‘Danny Pomanto’ (PDIP) yang baru menyatakan diri maju sebagai calon gubernur Sulsel.

Dari PPP Amir Uskara lebih memilih maju sebagai calon bupati Gowa, Ketua DPW PKB dan PKS saat ini lebih bersosialisasi maju sebagai calon Wali kota Makassar.

Sementara non kader partai politik ada nama mantan gubernur Sulsel periode 2018-2023 Andi Sudirman Sulaiman (ASS) juga telah menyatakan diri siap maju sebagai calon gubernur. Hal itu nampak dari beredar luasnya baliho ASS di seantero kabupaten kota yang ada di Sulawesi Selatan. (LN)

Advertisement