Iran Bakal Tutup Selat Hormuz: Seperlima Minyak Mentah Dunia Lewat Jalur Tersebut

FOTO: Salah satu kapal tangker pengangkut saat melintas Selat Hormuz yang berada diantara Iran dan Oman. (Properti via BBC)
FOTO: Salah satu kapal tangker pengangkut saat melintas Selat Hormuz yang berada diantara Iran dan Oman. (Properti via BBC)

LEGIONNEWS.COM – Sekitar seperlima dari minyak mentah di dunia hilir mudik melalui jalur selat Hormuz. Selat ini berada diantara Iran dan Oman

Selat Hormuz merupakan jalur perairan sempit yang terletak antara Iran dan Oman, Panjangnya sekitar 167 kilometer (90 mil laut). Lebarnya bervariasi, dari sekitar 39 kilometer (21 mil laut) di titik tersempit hingga sekitar 96 kilometer (52 mil laut) di titik terlebarnya.

Pertikaian antara Israel dan Iran kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia.

Sekitar seperlima dari minyak mentah di dunia hilir mudik melalui jalur selebar 40 km pada bagian tersempitnya.

Awal tahun ini, Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri, mengemukakan kemampuan pihaknya.

“Kami punya kemampuan menutup Selat Hormuz,” kata Alireza sebagaimana dikutip berbagai media.

Kekhawatiran soal penutupan selat tersebut bukan tanpa alasan.

Mantan kepala badan intelijen Inggris MI6, Sir Alex Younger, mengungkapkan kepada terkait risiko penutupan Selat Hormuz.

“Menutup Selat [Hormuz] jelas akan menjadi masalah ekonomi yang luar biasa mengingat dampaknya terhadap harga minyak.”

Berapa banyak minyak yang melewati Selat Hormuz? Seberapa besar kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz? Negara mana saja yang paling terdampak penutupan Selat Hormuz?

Menteri Perdagangan RI Soal Perang Iran – Israel

Pecahnya perang di Timur Tengah antara Iran dan Israel belum mempengaruhi sektor perdagangan di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santosa setelah kunjungan ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Rewulu, Kabupaten Bantul.

“Perdagangan ekspor kita data baru Januari-April. Januari naik 6,5 persen,” kata dia. “Mudah-mudahan enggak ada masalah, dan mudah-mudahan perangnya cepat selesai,” imbuhnya.

Budi mengimbau para pengusaha Indonesia, terutama eksportir, untuk membuka pasar baru selama perang di Timur Tengah berlangsung. Hal itu untuk mengantisipasi dampak perang tersebut.

Menurut dia, pasar baru memungkinkan didapat lantaran Indonesia telah mengantongi beberapa kesepakatan luar negeri. “Antisipasi kita harus cari pasar baru. IEUCEPA (perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa) sudah selesai, Indonesia – Tunisia juga sudah selesai,” kata dia. Menurut dia, dengan adanya perjanjian itu, pasar baru untuk Indonesia terbuka lebar.

“Jadi kita banyak perjanjian dagang yang baru untuk membuka pasar baru,” pungkas Budi. Sebelumnya, pertikaian antara Israel dan Iran kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia

Sekitar seperlima dari minyak mentah di dunia hilir mudik melalui jalur selebar 40 km pada bagian tersempitnya. Awal tahun ini, Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Alireza Tangsiri mengemukakan kemampuan pihaknya. “Kami punya kemampuan menutup Selat Hormuz,” kata Alireza sebagaimana dikutip berbagai media. (*)

Advertisement