LEGION NEWS.COM, BULUKUMBA – Dewan Pengurus Daerah Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kabupaten Bulukumba periode 2021-2026 resmi dilantik di Ruang Pola Kantor Bupati, Rabu 26 Januari 2022.
Pelantikan organisasi yang dinahkodahi Ust Muslim Bahar, S.Pdi, M.M itu disaksikan langsung Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf.
Muslim Bahar mengaku berterima kasih atas perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Meski sempat tertunda selama 2 tahun, Muslim Bahar optimis IPI Kabupaten Bulukumba dapat menjadi wadah pemersatu pesantren di Bulukumba.
“Harapan utama kita ingin agar pesantren di Bulukumba saling merangkul, dan bergandengan tangan tanpa melihat perbedaan bendera (kelompok aliran),” harapnya saat memberikan sambutan.
Dia berharap IPI menjadi titik perkumpulan pesantren di Bulukumba.
“Karena di Bulukumba ada pesantren paling tua berdiri sejak tahun 92 hingga paling muda, Juga ada paling besar dengan 700 orang sampai yang kecil,” paparnya.
Muslim Bahar mewakili IPI memiliki impian besar akan adanya peraturan daerah kepesantrenan.
“Semoga ke depan ada perda kepesantrenan. Kita akan melakukan studi banding ke daerah yang sudah menjalankan Perda Kepesantrenan,” jelasnya.
IPI Bulukumba tak melupakan komitmen atas ekonomi berbasis kemandirian di Pesantren.
“Ekonomi berbasis mandiri kita akan terapkan sehingga tidak lagi tergantung pada bantuan. Karena lebih baik tangan di atas dibanding tangan di bawah. Misalnya bagaimana santri di pesantren mampu membuat kapal atau usaha lain,” terangnya.
Mengakhiri sambutannya Dia pun meminta agar semua pesantren di Bulukumba bisa terdaftar di Kementerian Agama RI.
“Target kita lewat IPI Bulukumba dapat mendorong pondok yang masih seusia jagung agar cepat terdaftar di Kemenag,’ jelasnya.
Sementara itu Ketua IPI Provinsi Sulsel H. Abdul Rauf LC MA mengajak seluruh pengurus IPI menjaga nama baik lembaga.
“Ini organisasi profesional didirikan para kiyai dan ustad. Kita semua pengurus menjaga kekompakan dalam menyikapi peristiwa,” katanya.
Dia berharap ada keselarasan dan koordinasi pemerintah untuk kegiatan. “Kita jaga hubungan baik dengan pemerintah yang sudah terjalin,” katanya
Lanjut Dia, pesantren di Indonesia sedang diuji bahkan dikaitkan kasus. “Kita yakin di Bulukumba dapat melewati hal seperti ini. Mari jaga nama baik pesantren,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Edy Manaf mengapresiasi hadirnya IPI Bulukumba sebagai wadah konsolidasi para pembina pondok pesantren yang ada di daerah Butta Panrita Lopi.
Menurutnya, pesantren itu boleh dipandang sebelah mata, oleh karena banyak alumni pesantren yang menjadi tokoh nasional dan pejabat publik. Artinya kualitas dari pondok pesantren tidak kalah bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Meski demikian, di masa lalu pesantran masih dicap sebagai tempat pelarian. Namun sekarang sudah berubah justru masyarakat berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya di pondok pesantren.
Sekarang juga jenis pesantren sudah beragam, ada Tahfiz quran, maupun boarding school.
“Padahal kita dulu kalau mengaji hanya modal angkat air di rumah guru mengaji,” kata Edy Manaf mengenang masa kecilnya.
Senada disampaikan oleh Ketua IPI Bulukumba bahwa saat ini pesantren di samping menimba ilmu agama, para santrinya juga didorong untuk bagaimana memiliki jiwa wirausaha.
“Kita berharap pondok pesantren itu dapat menghasilkan SDM unggul yang siap pakai di tengah persaingan saat ini,” pinta Edy Manaf.
Momentum pelantikan IPI Bulukumba juga disaksikan oleh Ketua MUI Bulukumba, KH Tjamiruddin, Kasi Pontren Kementerian Agama Bulukumba dan Ketua Baznas, HM Yusuf Shandy. [Kominfo]