Ini Isi Pidato Presiden Jokowi di HUT ke 49 PDI-Perjuangan

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

LEGION NEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkesempatan menyampaikan pidatonya di hari jadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke 49. Presiden hadir secara virtual dari Istana Negara, di Jakarta. Senin, (10/1)

Yang saya hormati, yang kita cintai bersama Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ibu Prof. Dr. Hj. Megawati Soekarnoputri;
Yang saya hormati Ketua MPR RI;
Yang saya hormati Ketua DPR RI;
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. KH. Ma’ruf Amin;

Yang saya hormati Sekjen PDI Perjuangan beserta seluruh jajaran Pengurus DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting, dan segenap keluarga besar PDI Perjuangan yang saya cintai;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;

Hadirin dan undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, saya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun ke-49 PDI Perjuangan. Alhamdulillah, saat mencapai usianya ke-49, PDI Perjuangan telah berhasil menjadi partai politik terbesar di Indonesia.

Advertisement

Merdeka! Menjadi partai politik yang konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, konsisten memperjuangkan kedaulatan negara dan kemandirian bangsa.

Ibu Ketua Umum, Bapak, Ibu keluarga besar PDI Perjuangan yang saya hormati,
Pada kesempatan yang berbahagia ini atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan PDI Perjuangan dalam menyiapkan kebijakan-kebijakan, dan dalam menghadapi masa-masa yang tidak mudah, masa-masa yang sulit akibat pandemi COVID-19.

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini. Kalau kita lihat di bulan Juli, kita betul-betul pada posisi yang penuh dengan kengerian dengan angka kasus 56 ribu per hari. Dan kasus konfirmasi per 9 Januari kemarin tahun 2022 sebanyak 529 kasus, turun 99 persen dari puncak di bulan Juli yang lalu. Ini patut kita syukuri.

Vaksinasi juga terus dipercepat. Kita tahu Indonesia masuk lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia. Sebanyak 288 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada rakyat kita.

Dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua telah mencapai 56 persen, dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen. Ini juga perlu kita syukuri.

Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi, namun kita tetap harus hati-hati, tetap harus waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena adanya varian Omicron seperti tadi yang disampaikan oleh Ibu Mega.
Ibu Ketua Umum, Bapak-Ibu yang saya hormati,

Pandemi tidak boleh menghentikan upaya-upaya kita untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Masalah penting, misalnya masalah stunting, yang menjadi tantangan besar sumber daya manusia unggul kita, SDM unggul kita, terus kita turunkan. Alhamdulillah angka stunting di 2021 turun menjadi 24,4 persen dari yang sebelumnya 37,2 persen tujuh tahun yang lalu.

Kemudian akses rakyat terhadap pendidikan juga terus kita jamin, utamanya bagi yang kurang mampu. Bantuan pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi juga terus kita lanjutkan. Misalnya untuk tahun 2021, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh tanah air,  KIP Kuliah yang anggarannya sebesar Rp9,4 triliun juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di seluruh tanah air di tahun 2021.

Kita juga bersyukur memiliki Kampus Merdeka, memiliki Merdeka Belajar dalam rangka menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama. Tahun yang lalu 50 ribu peserta dan tahun ini kita targetkan 150 ribu peserta, di mana 40 persen dari peserta magang adalah talenta-talenta digital yang ingin kita siapkan. Dari upaya peningkatan sisi kesehatan dan sisi pendidikan yang telah dilakukan, alhamdulillah human capital index kita juga mengalami kenaikan yang cukup baik dari 0,52 di tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2020, dan ini akan terus kita tingkatkan.

Selain mencetak generasi muda yang profesional dan kompetitif di pasar kerja, pendidikan karakter, pendidikan budi pekerti menjadi perhatian serius pemerintah. Kita harus bersama-sama memperkokoh pendidikan Pancasila dan ini telah dibumikan oleh BPIP, yang terus-menerus ke seluruh penjuru tanah air melakukan pembumian Pancasila.

Menjaga toleransi antar anak bangsa dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan sikap gotong royong masyarakat yang terus akan kita gelorakan. Karena keberhasilan kita mengatasi pandemi COVID-19, kunci utamanya kemarin adalah hanya satu, yaitu kegotongroyongan kita semuanya.

Walaupun dihadapkan pada globalisasi yang tinggi, arus informasi yang kuat lintas negara, kita patut bersyukur karakter kebangsaan kita tetap selalu berada pada posisi yang kokoh. Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya terus kita perkokoh. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terus kita jaga menjadi pegangan bagi generasi-generasi penerus kita.

Ibu Megawati, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, Perlu saya sampaikan bahwa alokasi Dana Desa terus naik setiap tahunnya. Dari Rp21 triliun di tahun 2015 menjadi Rp72 triliun di tahun 2021, dan total sampai saat ini Dana Desa yang telah disalurkan dari 2015 sampai 2021 telah mencapai Rp400,1 triliun. Ini sebuah angka yang sangat besar sekali. Perhatian besar pemerintah terhadap desa ini, kita harapkan akan meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dan mempersempit ketimpangan antara desa dan kota.

Dari Dana Desa yang ada, kita telah membangun jalan desa, embung, irigasi, jembatan, pasar-pasar desa, tambatan perahu, dan lain-lainnya. Karena orang banyak menganggap bahwa kita ini hanya membangun yang besar-besar; jalan tol, airport, pelabuhan, tidak. Kita juga membangun jalan desa, membangun embung, membangun air bersih di desa, membangun posyandu di desa, membangun sumur-sumur yang diperlukan di desa, membangun drainase di desa, karena ini infrastruktur yang dibutuhkan oleh desa-desa kita.

Selain kita membangun infrastruktur besar yang ini akan juga membangun sebuah peradaban, mempersatukan negara kita, menciptakan lapangan kerja, dan juga menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di seluruh tanah air.

Ibu Ketua Umum, Bapak-Ibu  sekalian yang saya hormati, Pemerintah juga terus berkomitmen dan bekerja keras untuk membangun kemandirian bangsa dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di masyarakat internasional.

Hilirisasi industri, industrialisasi akan terus ditingkatkan. Karena kita tidak ingin, sejak VOC kita selalu mengirim bahan-bahan mentah, mengirim raw material ke luar negeri. Untuk menghasilkan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, sejak 2020 telah kita setop ekspor nikel bahan mentah. Bahan mentah nikel telah kita setop di 2020.

Tahun ini, segera juga akan kita setop ekspor bahan mentah bauksit, tahun depan juga akan kita setop lagi ekspor bahan mentah tembaga. Karena dampak dari hilirisasi industri ini akan sangat besar, selain membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya bagi rakyat, ini juga akan memberikan nilai tambah yang besar.

Sebagai contoh, saat kita menyetop bahan mentah nikel, tahun lalu ekspor kita kurang lebih Rp25 triliun karena yang diekspor hanya bahan mentah.

Sekarang, karena yang diekspor adalah barang setengah jadi dan barang jadi, ekspor kita sudah mencapai 21 miliar dolar AS atau kurang lebih hampir Rp280 triliun. Lompatan yang sangat besar inilah yang ingin kita lakukan untuk bahan-bahan mineral yang kita miliki, baik itu nikel, bauksit, tembaga, timah, maupun emas dan lain-lainnya.

Ibu Mega, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,

Tahun ini Indonesia juga mendapatkan sebuah kehormatan, kepercayaan internasional yaitu menjadi Keketuaan G20, Presidensi G20. Yang ini akan kita manfaatkan untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dan juga kepentingan negara-negara berkembang.

Indonesia akan terus berjuang untuk membangun tata kelola kesehatan, tata kelola ekonomi dunia yang lebih adil, yang lebih kokoh dalam menghadapi ketidakpastian dan kompleksitas masalah yang semakin banyak di dunia. Kita akan mengulang dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia yang dulu pernah dilakukan oleh Presiden pertama kita, Bung Karno.

Sekali lagi. Terakhir, saya ingin menyampaikan sekali lagi Selamat Ulang Tahun PDI Perjuangan yang ke-49, semoga PDI Perjuangan semakin besar dan semakin jaya. Terima kasih. (**)

Advertisement