Indonesia dan Sudan Selatan Buka Hubungan Diplomatik

FOTO: Penandatanganan Komunike Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia – Sudan Selatan, di New York, AS, Selasa (20/09/2022). (Foto: Humas Kementerian Luar Negeri)
FOTO: Penandatanganan Komunike Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia – Sudan Selatan, di New York, AS, Selasa (20/09/2022). (Foto: Humas Kementerian Luar Negeri)

JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Sudan Selatan bertemu disela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-77, di New York, Amerika Serikat, Rabu (20/09/2022).

Dalam pertemuan itu menghasilkan pembukaan hubungan Diplomatik antara Kedua Negara.

Kini kedua negara resmi memiliki hubungan diplomatik. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik antara Kedua Negara.

Penandatangan dilakukan oleh Menlu RI, Retno Marsudi dan Wamenlu Sudan Selatan, Deng Dau Deng Malek, di New York, Amerika Serikat, Rabu (20/09/2022).

Advertisement

BACA JUGA: Menteri Segalanya, Bertemu di Kanal Youtube Rocky Gerung Bilang LBP Punya Tongkat Musa

“Penandatangan Komunike tersebut membuka lembaran baru bagi Indonesia dan Sudan Selatan, untuk membangun kerja sama konkret yang menguntungkan kedua negara, termasuk kerja sama ekonomi,” ujar Menlu RI. Pernyataan senada juga disampaikan oleh Wamenlu Sudan Selatan.

Setelah penandatanganan pembukaan hubungan diplomatik, kedua pihak langsung membahas kerja sama konkret di bidang infrastruktur dan minyak. Dalam kaitan ini, telah ditandatangani kontrak kerja sama antara PT. Waskita Karya dengan Kementerian Sudan Selatan di bidang infrastruktur. Nantinya, kerja sama di bidang minyak juga akan segera dijajaki.

Indonesia mengakui kemerdekaan Sudan Selatan pada 2011. Duta Besar RI di Khartoum menghadiri deklarasi kemerdekaan Sudan Selatan di Juba pada 9 Juli 2011. Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri kedua negara akan menindaklanjuti Komunike Bersama ini dengan proses penunjukan Duta Besar dan dibukanya kedutaan di kedua negara. (HUMAS KEMLU/UN)

Advertisement