Ikhtiar HMI dalam Penguatan Bonus Demografi Menyongsong Indonesia Emas 2045

FOTO: Penulis: Asrullah Dimas Kader Himpunan Mahasiswa Islam
FOTO: Penulis: Asrullah Dimas Kader Himpunan Mahasiswa Islam
Advertisement

Penulis: Asrullah Dimas
Kader Himpunan Mahasiswa Islam

LEGIONNEWS.COM – OPINI, Kata syukur patut kita ucapkan bersama dikarenakan Negara indonesia tercinta ini telah mendapatkan kesempatan untuk merasakan fenomena yang di sebut sebagai bonus demografi pada tahun-tahun yang akan datang.

Bonus demografi sebagai bagian dari tahapan transisi demografi merupakan jendela peluang bagi suatu negara untuk memajukan pembangunan ekonomi dan sosialnya. Pada tahap awal transisi demografi, suatu wilayah akan berada pada kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi dengan struktur umur yang relatif sama.

Berjalanya pembangunan dengan adanya perbaikan kesehatan, sanitasi, akses terhadap pendidikan yang lebih baik, dan dilakukanya penanganan tingkat kelahiran mengakibatkan tingkat kelahiran mulai turun dengan tingkat kematian tetap rendah.

Advertisement

Hal ini menyebabkan presentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan presentase penduduk usia nonproduktif dan menjadi fase awal dari bonus demografi. Peningkatan jumlah penduduk usia produktif menjadi modal dan sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangun sosial bagi suatu negara.

Cruz, M. and S.A. Ahmed. (2016). “On the impact of Demographic Change on Growth, Savings, and poverty. ” World Bank policy Research Working paper 7805. Washington. Dc:world Bank.

Momentum tersebut harus disambut atau di hadapi dengan perencanaan yang matang. Bonus demografi adalah kondisi kependudukan yang didominasi oleh usai produktif, namun bonus demografi ini bisa kita katakan belati yang bermata dua.

Hal tersebut dikatakan karena adanya dampak positif dan negatif, dan hal tersebut tergantung pada metodelogi pengelolaan negara termaksud seluruh elemen di dalamnya. Jika tidak di kelola dengan baik maka akan membawa indonesia kepada tragedi kelam pada masa pasca kemerdekaan atau melangkah mundur, tetapi jika di kelola dengan baik maka berpotensi akan membawa negara indonesia untuk melangkah lebih jauh untuk bersaing dengan negara-negara maju lainya.

Oleh karena itu pemerintah harus jeli dan teliti dalam mengambil kebijakan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan organisasi di dalamnya.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi yang ada di dalam masyarakat dan terlibat langsung dengan sejara perkembagan yang terjadi pada bangsa ini.

Hmi yang memiliki komitmen yang sangat besar pada keislaman dan keindonesiaan bukan lagi kata seharusnya, melainkan kata kewajiban untuk memberikan sumbangsih ide atau gagasan dalam pembangunan bangsa ini seperti para pendahulu HMI itu sendiri, oleh karena itu setiap instrumen maupun elemen harus sadar dan melakukan kolaborasi untuk berkerjasama dalam mencapai cita” Bangsa ini.

Tanggung jawab menghadapi bonus demografi untuk mencapai indonesia emas bukan hanya pada pemerintah tetapi juga kepada seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam.

Komitmen HMI tentang keislaman dan keindonesiaan jangan hanya pada perkataan saja, tetapi harus kerja nyata. Program-program yang konkrit untuk pengembangan kader dan masyarakat menjadi hal yang harus di utamakan saat ini karna HMI tidak boleh membesar sendri, tetapi tumbuh dan besar bersama rakyat, karena untuk itulah HMI ada.

Untuk itu HMI harus membawa negara ini untuk mencapai indonesia emas atau bonus demografi. Termaktub dalam tujuan HMI pasal 4 Anggaran Dasar “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di diridhoi Allah SWT”, tujuan tersebutlah yang masih saja “eksis” dan merupakan tangung jawab bagi semua kader HMI.

Bonus Demografi juga memiliki tantangan yang sangat rumit seperti halnya ancaman pengangguran dikalangan usia produktif yang diakibatkan minimnya kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia), maka dari itu selaku organisasi mahasiswa yang hampir 100% masuk pada kualifikasi usia produktif harus mampu bersaing dan meningkatkan kapasitas diri dengan menanamkan nilai-nilai tujuan Himpunan Mahasiswa Islam.

Demi menggapai tujuan tersebut yang sinkron dengan Menjemput Bonus Demografi ini, kader HmI harus mampu mengejawantahkan oleh karena itu HMI harus mengoptimalkan training-training yang diadakan sehingga HMI mampu mempersiapkan kader penerus bangsa.

Waktu negara ini untuk mengalami bonus demografi sudah sebentar lagi, oleh sebab itu setiap instrumen di negara ini harus sadar dan berkolaborasi dan bekerja secara sadar untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

Kader HMI harus aktif berkomunikasi dengan pemangku kebijakan dan turun langsung ke Masyarakat untuk menemukan realitas sosial sehingga program dirumuskan dapat tetap sasaran.

Tanggungjawab menghadapi bonus demografi untuk mencapai keemasan negara ini bukan hanya pada pemerintah, tetapi juga seluruh kader HMI.

Komitmen HMI tentang keislaman dan keindonesiaan jangan hanya pada ucapan saja, tetapi harus kerja nyata. Program-program yang konkret untuk pengembangan kader dan Masyarakat menjadi hal yang harus diutamakan saat ini karena HMI tidak boleh membesar sendiri, tetapi harus tumbuh besar bersama dengan seluruh rakyat, karena untuk itulah HMI ada.

Advertisement