Penulis: Ansar Aminulla
Sosiolog UIT dan Timsel Calon Anggota Bawaslu Sulsel 2
LEGIONNEWS.COM – OPINI, Kami tidak saling mengenal bahkan tak pernah bersua langsung dan tak langsung. Namun saya percaya, bahwa apa yang menimpa Trisal ini menjadi potret nyata dalam beberapa segmen kehidupan kita.
Bahwa laju anak bangsa untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya, amat sering terhambat karena faktor ijazah. Demikian pun laju putera-puteri negeri ini untuk memperbaiki arah demokrasi kita, acapkali juga dihambat dengan alasan ijazah.
Publik mungkin akan lebih berfokus pada ketidak absahan ijazahnya, dengan mengabaikan banyak hal positif dari seorang Trisal. Kita menjadi lupa bagaimana masa lalu seorang Trisal Tahir justru telah menjadi pelajaran hidup penuh hikmah bagi anak-anak kurang mampu di negeri ini.
Dia bukan lahir dari keluarga yang hari ini bisa memilah dan memilih menu apa yang enak dan maknyus untuk dihidangkan. Trisal Tahir berjuang dari minus, itu karena qadarullah menakdirkannya lahir dari keluarga yang kurang mampu.
Dia bukan dari keluarga yang dengan mudah memberikan tongkat estafet kekayaan dan modal besar untuk melanjutkan kekuasaan orang tuanya. Ironisnya publik mengabaikan hal itu.
Kita mungkin lebih banyak menertawai dia, hanya karena tak punya ijazah produk pendidikan resmi yang layak untuk menjadikannya Kepala Daerah. Kita menghakiminya seolah-olah dia pesakitan, yang hadir ditengah orang-orang terdidik, untuk ikut bersaing dalam kapasitas rendahan pada level pendidikan.
Atau jangan-jangan segelintir orang yang mengejek eksistensi Trisal berdasarkan basic pendidikannya adalah pekerja buta sejarah. Yakni semacam pejalan-pejalan non struktural, pelaku mekanisme kenyataan, yang tak mengerti persis apa isi dunia.
Sehingga memiliki pikiran yang jauh dari strategis, minim etika, saat harus menerjemahkan konversi etika berpolitik ke dalam aktualisasi realistik. Kita perlu kuatir, Jangan-jangan keberhasilan menghambat laju Trisal karena faktor keabsahan pendidikan, ini justru menjadi awal kegagalan mendorong laju spirit Trisal-Trisal cilik lain yang bernasib sama di berbagai penjuru negeri ini.
Sesungguhnya apa yang telah dicapai dan mengantarkan Trisal di puncak kemapanan dan kelapangan rezeki, telah sanggup membuka mata anak-anak bangsa dari kalangan tak mampu, untuk bisa bangkit dan tak boleh kehilangan asa dalam merawat mimpi-mimpi besar dibalik segala keterbatasan.
Trisal Tahir boleh terhambat di ijazah, namun dia telah menjadi ijazah kehidupan bagi anak negeri yang tengah berjuang hidup demi harga diri keluarga, masa depan bangsa terlebih bagi kemajuan dan kesejahteraan kampung halamannya.