IFRC sebut Indonesia Dalam Ancaman Serius Malapetak COVID-19

Petugas TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, sedang melakukan prosesi pemakaman jenazah Covid-19, Senin (4/1/2021). Meski mengalami peningkatan jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di sini, pihak pengelola mengaku bahwa TPU Tegal Alur masih sanggup menerima pemakaman jenazah Covid-19.

JAKARTA||Legion-news.com Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau IFRC menyebut gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya virus corona varian Delta dan peningkatan mobilitas setelah bulan Ramadan dan lebaran tahun ini.

Kepala IFRC delegasi Indonesia, Jan Gelfand mengatakan, “Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke ambang malapetaka COVID-19, Kasus infeksi COVID-19 harian lebih dari 20.000 kasus dalam beberapa hari terakhir,” ucap dia. Selasa, (29/6)

Gelfand, Indonesia berada di ambang malapetaka. Menurutnya varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan mencekik rumah sakit dalam epidemi terburuk di Asia Tenggara.

beberapa daerah masuk kawasan zona merah di Indonesia, Ibu kota negara Jakarta misalnya rumah sakit setempat mengabarkan telah melebihi kapasitas.

Advertisement

Minggu, (27/6) di mana tempat tidur pasien COVID-19 yang menjalani isolasi 93 persen telah terisi pada hari Minggu.

Salah satu pejabat senior Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, “Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan oleh mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan. Diperparah juga oleh varian Delta ujar dia menambahkan.

Diketahui Indonesia mengandalkan vaksinasi massal sebagai cara untuk mengatasi virus.

Tetapi hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk inokulasi telah menerima dua dosis yang diperlukan sejak Januari lalu. (**)

Advertisement