Idul Fitri 1442 H di Daratan China dan Sejarah Islam

Pelaksanaan shalat Idul Fitri di China daratan

EDUKASI||Legion-news.com Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang untuk pertama kalinya dalam sejarah mengadakan Resepsi Idul Fitri bersama diplomat dan media asing.

“Betul, acara ini memang baru pertama kali digelar,” kata Deputi Direktur Partai Komunis China (CPC) Daerah Otonomi Xinjiang, Xu Guixiang, saat dikonfirmasi Antara Beijing seusai memandu jalannya acara tersebut.

Para imam Masjid Niujie, Beijing, sebelum memimpin ritual shalat Idul Fitri, Kamis, (13/5)

Masjid Huaisheng di Guangzhou, didirikan 5 tahun sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah.

Hampir semua masjid di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu jamaahnya meluber hingga halaman masjid.

Advertisement

Ruang utama Masjid Nanxiapo, Beijing, sudah tidak lagi mampu menampung jamaah shalat Idul Fitri.

Sholat Ied 2021 di Masjid Dongguan, Xining, Qinghai.

Demikian halnya dengan pemandangan di Masjid Niujie, masjid tertua dan terbesar di Beijing.

Prosesi di Masjid Niujie Beijing waktu sholat Ied. Perhatikan pakaian dan sepertinya bawa hio di tangan? Interior masjid benar-benar elaborate.

Sholat Ied 2021 di Masjid Dongguan, Xining, Qinghai.

Masjid Niujie pertama kali dibangun tahun 996 semasa era Dinasti Liao. Berarti sudah berumur 1025 tahun. Jamaah membludak sampai menempati setiap jengkal di kompleks masjid.

Sejarah Islam di China hampir seumur Islam itu sendiri. Pengalaman hubungan agama dgn negara disana sudah mengakar dalam. Gimana mungkin Amerika yang umurnya baru 200an tahun bisa mengkuliahi China soal hubungan dengan agama?

Ruang makam Sahabat Nabi Muhammad SAW. Sa’ad bin Abi Waqqas

Ada yang tanya soal Dinasti Liao (916-1125), juga dinamakan Kithai, Kitan. Dulu China dipanggil orang-orang Eropa sebagai CATHAY, berasal dari dinasti ini. Penguasa Cathay suku nomadik Mongoloid menyerang dan menguasai wilayah utara (Beijing saat ini).

Liao dikalahkan oleh pasukan nomadik lain yang dikenal membentuk dinasti Jin. Yang menghancurkan dinasti Jin adalah Genghis Khan, yang kemudian menjadi Dinasti Yuan sejak Kublai Khan.

Umumnya suku-suku itu mengalami sinifikasi dan bercampur dengan warga Han di China Utara.

Mungkin agak keliru sedikit. Yang menghancurkan dinasti Jin adalah pasukan Mongol Genghis Khan bekerjasama dengab Dinasti Song di Selatan. Novel Pendekar Burung Rajawali dimulai dengan latar belakang sejarah kerjasama Mongol dan Song melawan Jin ini.

Kembali ke propesi perayaan Idul Fitri, ucapan syukur jamaah Niujie yg bisa merayakan Idul Fitri tahun ini tanpa takut pandemi.

Bagus juga banyak warga global yg ikut sholat Ied disana, merasakan Islam dengan gaya berbeda dari Timur Tengah. Semoga hal ini membuat agama semakin jauh dari radikalisme dan semakin adem.

Masjid Dongguan dibangun pertama kali thn 1380. Renovasi terakhir 1997, selesai 1999 – membuat masjid ini terlihat seperti baru.

Masjid ini terkenal dengan kubah hijau giok, dan 2 menara di kiri kanan, dan merupakan salah satu peninggalan bangunan bersejarah tua di wilayah tersebut.

Walau usia lebih dari 1000 tahun, masjid Niujie bukan masjid tertua di China. Yang tertua adalah Masjid Huaisheng di Guangzhou, didirikan 5 tahun sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah.

Menara Masjid Huaisheng dari dulu menjadi landmark kota Guangzhou. Masjid ini didirikan thn 627 Masehi, tahun pertama pemerintahan Kaisar Taizong. Pada waktu itu, institusi agama dari Eropa dan Timur Tengah berlomba-lomba masuk Tang.

Menurut inkripsi di masjid. Masjid itu dibangun oleh Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., salah satu Sahabat Nabi, paman Nabi Muhammad, yang memimpin tentara Arab muslim menaklukkan dan mengislamkan Iran (dinasti Sassanid). Dia meninggal di China. Sampai sekarang makamnya dipelihara.

Makam sahabat Nabi tersebut, terdapat di dalam masjid kecil yang dibangun khusus untuknya. Tempatnya asri, adem. Disana pendakwah Islam pertama di China beristirahat selama lebih dari 1300 tahun.

Ruang makam Sa’ad bin Abi Waqqas, salah satu tempat penting sejarah Islam. Selama lebih dari 1300 tahun, dinasti demi dinasti lahir dan tumbang, revolusi demi revolusi, makam ini tetap dipelihara baik sampai saat ini.

Salah satu hal yang perlu diingat, bahwa informasi masuknya Islam ke Guangzhou, terutama yang berhubungan dengan Sa’ad bin Abi Waqqas, sepenuhnya berdasarkan sumber pihak muslim di Guangzhou (seperti batu tulis di mesjid, adanya mesjid dan kuburan, dan sebagainya).

Tidak ada catatan tentang hal itu dalam catatan resmi dinasti-dinasti di China, sepenuhnya berasal dari pihak muslim.

Karena itulah, sejarahwan belum begitu yakin tentang informasi ini. Demikian supaya bisa meletakkan info pada tempatnya, sampai di suatu saat ada temuan yang lebih jelas.

Tetapi gimanapun, yang jelas sejarah Islam di Guangzhou (dan China Selatan) sudah lama sekali, sebelum Islam masuk ke China Utara termasuk Beijing.

Tempat lain yang banyak peninggalan Islam adalah kota Quanzhou di Fujian. Walau bukan masjid paling terkenal di Lanzhou, masjid Nanguan ini benar2 unik. Lihat detail2 arsitekturnya, dilihat dari pintu masuk.

Masjid ini dibangun oleh keluarga Ma pada thn 1376, era Kaisar Hongwu, Dinasti Ming.

Masjid Nanguan terletak di jalan kecil, kiri kanan penuh dengan toko2 penduduk. Perhatikan minaret kiri kanan, benar2 khas. Ciri khas adalah kubah dan atap warna hijau giok.

Lebaran tahun ini, vlogger wanita Pakistan (mahasiswi di Beijing) ke Lanzhou, dia nongkrong didepan masjid Nanguan, merasa ragu-ragu untuk masuk.

Saya duga sebab dia muslimah di Pakistan, dia tahu ada masjid yang tidak memperbolehkan wanita masuk.

Kelihatannya Mahzaib masuk tetapi sholat Ied sudah lewat, dia telat. Di pintu masuk ada wanita yang sedang membagi-bagikan masker kepada jama’ah tidak menggunakan maskee.

Tulisan/Utasan: Daemoen

Advertisement