Ibunda Andi Seto Jadi Komisaris Independen, Tiba tiba Muhammadiyah Tarik Dana Rp15 Triliun dari BSI, Ada Apa?

ILUSTRASI: Logo Muhammadiyah (sumber: muhammadiyah.or.id)
ILUSTRASI: Logo Muhammadiyah (sumber: muhammadiyah.or.id)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kabar ormas Islam terbesar kedua di Indonesia Muhammadiyah tiba tiba akan menarik dana sebesar Rp15 triliun Bank Syariah Indonesia (BSI) tengah menjadi perhatian publik.

Dana sebesar Rp15 triliun di BSI kabarnya dialihkan ke sejumlah bank syariah swasta lainnya.

Pengumuman pemindahan dana oleh Muhammadiyah hingga triliunan ini tertuang dalam memo bernomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi dana.

Dalam memo yang diterbitkan pada tanggal 30 Mei 2024 tersebut, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa akan mengalihkan dana tersebut ke beberapa bank yang selama ini juga bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Advertisement

Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil dari konsolidasi tentang keuangan PP Muhammadiyah dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta yang dilakukan pada 26 Mei 2024 lalu.

Adapun simpanan dana Muhammadiyah ini dialihkan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lainnya.

Untuk diketahui, Felicitas Tallulembang merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pengangkatan Felicitas dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BSI Tbk, Jumat (17/5/2024).

Berbagai spekulasi bermunculan salah satunya dengan diangkatnya kader Partai Gerindra sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia Felicitas Tallulembang menjadi pusat perhatian setelah kabar Muhammadiyah akan menarik dana sebesar Rp15 triliun.

Bahkan banyak kalangan yang penasaran dengan profil, pendidikan hingga agama yang dianut Felicitas Tallulembang.

Felicitas Tallulembang adalah istri dari almarhum Andi Rudiyanto Asapa mantan Bupati Sinjai dua periode.

Usai Rudianto berkuasa tongkat kekuasaan berlanjut ke sang Putra Andi Seto Gadhista Asapa.

Andi Seto terpilih sebagai Bupati Sinjai periode 2018-2023. Namun belakangan dikabarkan putra dari Felicitas Tallulembang lebih memilih sebagai calon Wali kota Makassar 2024. Ketimbang kembali maju sebagai calon bupati Sinjai periode kedua.

Spekulasi penarikan dana triliunan milik PP Muhammadiyah tak terlepas atas diangkatnya Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen.

Dikabarkan bahwa keputusan Muhammadiyah mengambil dana tersebut untuk meminimalisir persaingan antar bank.

Menurut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas, bank-bank syariah lain tidak perlu bersaing dengan BSI.

“Bila hal ini terus berlangsung, maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” katanya, dikutip Kilat.com dari Antara pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Sementara itu, sosok Komisaris BSI Felicitas Tallulembang menarik perhatian masyarakat di tengah kabar tersebut.

Diketahui wanita yang lahir di Rantepao, 6 November 1959 ini menganut agama Islam yang membuat publik penasaran belakangan ini.

Selain menjadi Komisaris BSI, Felicitas ternyata juga seorang kader partai Gerindra yang pernah menjadi Caleg pada tahun 2019.

Diketahui wanita yang lahir di Rantepao, 6 November 1959 ini menganut agama Islam yang membuat publik penasaran belakangan ini.

Selain menjadi Komisaris BSI, Felicitas ternyata juga seorang kader partai Gerindra yang pernah menjadi Caleg pada tahun 2019.

Untuk urusan pendidikan, melansir dari situs KBR wanita berumur 59 tahun tersebut merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Hasanuddin.

Banyak pengalaman organisasi sudah dilakoni Felicitas seperti menjabat sebagai Ketua PMI Kab. Sinjai hingga Ketua Pramuka Kab. Sinjai.

Salah satu prestasi Felicitas yakni ketika menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SInjai pada 1999-2008.

Pada periode 2014-2019, ia ternyata sukses memenangkan Pemilu dan berhasil menjadi anggota DPR RI.

Biodata

Nama lengkap: Felicitas Tallulembang

TTL: Rantepao, 6 November 1959

Agama: Islam

Pendidikan:

– SD Rantepao (1969)
– SMP Rantepao (1972)
– SMA Makale (1975)
– Universitas Hasanuddin (1981)

Pekerjaan: Komisaris, Dokter

Partai: Gerindra

(**)

Advertisement