MAKASSAR||Legion News – Pemuda Panca Marga (PPM) Sulsel melakukan kegiatan bersih-bersih di Taman Makam Pahlawan Panaikang jalan Jenderal Urip Sumihardjo Panaikang, Kota Makassar
Kegiatan bersih-bersih ini bentuk wujud keluarga besar pejuang kemerdekaan Indonesia kepada para pejuang yang merebut kemerdekaan, di hari ulang tahun Negara Republik Indonesia ke 75 tahun keluarga pejuang kembali melakukan giat bersih-bersih di TMP Panaikang.
Legion News.com mewawancarai keluarga pejuang kemerdekaan RI yang kini masih aktif dalam organisasi wadah keluarga pejuang kemerdekaan RI, Pemuda Panca Marga.
Erwin Mone, misalkan salah satu Pengurus Daerah PPM Sulsel dia terlahir dari salah satu pejuang kemerdekaan di Ujung pandang, orangtuanya adalah seorang prajurit angkatan bersenjata republik indonesia (TNI-AD) ia mengenang kisah perjuangan ayahanda dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 75 tahun lalu di masa-masa revolusi dulu.
Erwin, Kami anak-anak pejuang sekarang rata-rata sudah berusia juga paling muda usia sekitar 45 tahun dan kami masih aktif merawat organisasi PPM yang didirikan oleh Sarwo Edhi Wibowo Ayahhanda Almarhuma Ibu Hj. Ani Yudhoyono, mertua pak SBY
Saat ini kalau ada masih usia muda di PPM mereka itu rata-rata adalah cucu dari para pejuang kemerdekaan , mereka kami gembleng juga dalam pendidikan dasar-dasar militer mengingat di Pemuda Panca Marga itu punya Pasukan, ingat bukan Satgas, di Pemuda Panca Marga tidak punya Satgas, Kami ini bagian dari Cadangan Nasional (CadNas) ada pasukan resimennya (Resimen Yudha Putra).
Lanjut, kata Erwin Mone “kalau sewaktu-waktu negara membutuhkan pasukan cadangan nasional maka resimen Yudha Putra dapat di fungsikan dalam mempertahankan negara makanya PPM itu bagian dari Keluarga Besar TNI dan POLRI”
Di tempat lainnya salah satu keluarga pejuang kemerdekan RI Ridwan Maelo mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sulsel dapat memberikan perhatian khusus kepada keluarga pejuang kemerdekaan RI di Sulawesi selatan, rata-rata para pejuang kemerdekaan dan para janda pejuang kemerdekaan hidup dibawah garis kemiskinan, coba anda ke kawasan pandang-pandang di jalan daeng sirua kota Makassar, miris kalau melihat mereka apalagi dimasa-mass pandemi Covid-19 saat ini. Ungkap anak pejuang kemerdekaan Ridha Daeng Maelo ini.
Maaf pemerintah daerah tidak memberi perhatian khusus bagi mereka, tiap tahun diadakan peringatan Hari Kemerdekaan, tapi isinya hanya serimonial saja, setelah itu yah sudah mereka para pejuang dilupakan, beda jaman orde baru lalu ketika pak Soeharto menjadi Presiden RI ke.2 bentuk perhatian beliau kepada para pejuang itu luar biasa dan nyata, Tegas anak pejuang penerima bintang gerilya ini.
Pasca reformasi para keluarga pejuang sepertinya hanya di pandang sebelah mata, menjadi warga negara kelas dua di Republik ini, pada hal mereka inilah pejuang perebut kemerdekaan serta mempertahankannya, ungkap Ridwan dengan nada emosional
Harapan dari kedua anak pejuang kemerdekaan yang orangtua mereka pemilik Bintang Jasa Geriliya dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, mengharapkan, Pemerintah Pusat dan dan Daerah seharusnya memberikan perhatian khusus bagi keluarga-keluarga pejuang, kami tidak meminta hal istimewa dari para penguasa saat ini.
Kembali kedua anak pejuang kemerdekaan ini menyampaikan banyak terima kasih kepada TNI-AD terkhusus kepada Panglima Kodam XIV/Hasanuddin masih memberi kesempatan kepada Pemuda Panca Marga di Sulawesi selatan untuk senantiasa memberikan perhatiannya kepada organisasi keluarga pejuang kemerdekaan (PPM-Sulsel). (Let)