
POLITIK – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan kandidat capres paling populer dari capres potensi lainnya.
Hal itu merujuk dari rilis Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS). Hasil survei terbarunya mengenai dinamika elektabilitas calon presiden jelang Pilpres 2024.
- Berita Terkait:
BACA JUGA: Sekjen PDIP: Instruksi Megawati, Kader Partai Disiplin dan Satu Barisan dengan DPP
Peneliti Senior MIPOS, Edwin A Sarif dalam presentasinya menjelaskan bahwa pada survei November 2022, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan kandidat capres paling populer.
“Prabowo Subianto merupakan kandidat capres paling populer atau banyak dikenal publik dibandingkan tokoh-tokoh yang lain,” kata Edwin saat menyampaikan hasil Survei, Jumat (2/12/2022).
- Berita Terkait:
BACA JUGA: Presiden Tekankan Lima Hal Terkait Pemilu Serentak 2024
Edwin menjelaskan, Prabowo mendapatkan persentase sebesar 96,7 persen dan menduduki peringkat nomor satu. Di bawah Prabowo, kata Edwin, ada Sandiaga Uno dengan persentase 91,3 persen, dan Anies Baswedan 90,8 persen.
- Berita Terkait:
BACA JUGA: Diterima Wali Nanggroe Aceh, Netizen Sebut “Silahturahmi Nusantara”
Berikut 11 besar tingkat popularitas capres:
1. Prabowo Subianto 96,7%
2. Sandiaga Uno 91,3%
3. Anies Baswedan 90,8%
4. Ridwan Kamil 88,2%
5. Puan Maharani 87,1%
“Para tokoh yang pernah ikut kontestasi Pilpres atau Pilkada seperti Sandiaga, Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo juga cenderung lebih dikenal publik daripada yang tidak pernah ikut sama sekali,” katanya.
“Sementara itu tingkat pengenalan terhadap Airlangga dan Muhaimin Iskandar relatif tidak mengalami kenaikan berarti sejak MIPOS melakukan survei pada Januari 2022,” sambungnya.
- Berita Terkait:
BACA JUGA: Wajib Pilih Capai 189 Juta, Presiden Sebut Pemilu Serentak 2024 Bukan Pekerjaan Mudah
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 1 hingga 12 November 2022 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan jumlah sampel sebesar 1.200 responden, dan margin of error 2,8 persen, serta pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40% di perkotaan. Quality control terhadap hasil wawancara petugas lapangan dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh para supervisor. (Sumber: okezone)
























