Harga Gabah Anjlok, Titiek Harap Bulog Beli Sesuai HPH

FOTO: Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV DPR RI. (Properti via akun Facebook Titiek Soeharto)
FOTO: Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV DPR RI. (Properti via akun Facebook Titiek Soeharto)

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto mengaku kecewa terhadap fungsi Bulog.

Kata Titiek, Bulog tidak mampu menyerap gabah hasil panen petani dengan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP).

Adapun HPP yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram.

Titiek yang juga Ketua Komisi IV DPR RI heran mengapa harga gabah di Bantul anjlok hingga menjadi Rp 5.500 per kilogram.

Advertisement

Untuk diketahui HPP yang berlaku saat ini adalah Rp 6.500 per kilogram.

Jangan sampai, kata Titiek, penurunan ini berdampak besar pada kerugian petani di seluruh Indonesia.

Hal itu dia ungkapkan saat meninjau jalannya panen raya bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Bantul, Rabu (15/1/2025) lalu.

“Sangat disayangkan, pada saat panen, harga gabahnya turun dan ini tentunya akan merugikan petani karena harga yang ditetapkan Rp 6.500, tapi di sini Rp 5.500,” ujar Titiek Soeharto dalam keterangan tertulis, Rabu.

Oleh karena itu, secara tegas Titiek meminta Bulog segera menyerap gabah petani dengan mengacu pada ketentuan HPP.

Pembelian gabah oleh Bulog mau tidak mau harus dilakukan mengingat selama ini Kementerian Pertanian (Kementan) sudah memberikan berbagai fasilitas dan bantuan, mulai pupuk yang naik 100 persen, benih gratis, hingga alat mesin pertanian (alsintan).

“Kami dari DPR mengimbau agar Bulog segera melaksanakan fungsinya menyerap berapa pun panen yang dihasilkan petani supaya kerja keras petani dan bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah tidak sia-sia,” katanya.

Sementara itu, Titiek mengapresiasi kerja keras para petani dan respons cepat pemerintah dalam memberi bantuan sarana dan prasarana produksi sehingga rata-rata hasil panen saat ini mencapai kurang lebih 7,7 ton per hektare.

“Hari ini kita menyaksikan bahwa para kelompok tani sudah ada yang mendapat combine harvester, kemudian pupuk dan hari ini kami menyaksikan hasil panen yang cukup besar, yaitu 7,7 ton per hektare,” katanya.

Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Komisi IV DPR RI terhadap pembangunan sektor pertanian terutama dalam melaksanakan arahan Presiden Prabowo mengenai bantuan pupuk yang sudah merata ke seluruh Indonesia.

“Sehingga tidak ada lagi keluhan petani yang kami temukan. Yang kedua, perhatian Bapak Presiden pada normalisasi irigasi sangat luar biasa dan kita bangun dengan anggaran kurang lebih Rp 12 triliun dan dikerjakan oleh Kementerian PU dan seterusnya,” tutupnya. (*)

Advertisement