Harga Beras Menggila, Perppadi Desak Pemerintah Segera Salurkan Beras 10 kg kepada KPM

FOTO: Bansos Jokowi berupa beras 10 kg (dok. Humas Bapanas)
FOTO: Bansos Jokowi berupa beras 10 kg (dok. Humas Bapanas)

LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Harga beras ditingkat pengecer hari Ini nyaris menyentuh Rp12.200/ Kg

Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perppadi), Sutarto Alimoeso sampai meminta pemerintah segera menyalurkan bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Seperti diketahui, pemerintah berencana melanjutkan penyaluran bansos atau bantuan beras tahap kedua, yang akan disalurkan bulan Oktober-Desember 2023 mendatang.

Sutarto berharap pemerintah segera membuat kebijakan untuk mempercepat bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat

Advertisement

Menurut ketua Perppadi itu, Dengan begitu, bisa meredam laju kenaikan harga beras saat ini.

“Sekarang ini kondisinya memang kebijakan yang tepat itu pemadam kebakaran ya. Supaya harga nggak terus-terus naik, salah satunya yang harus dilakukan dengan cepat itu adalah segera salurkan beras subsidi atau bansos (bantuan sosial) itu. Kenapa harus menunggu sampai Oktober?,” kata Sutarto dalam Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat (25/8/2023)

“Harga beras ini akan naik terus sampai Oktober. Kenapa nggak disalurkan sekarang?” tanya dia.

“Saya dengar katanya karena belum cukup stok. Tapi kan sudah ada izin impor 2 juta ton. Realisasikan segera,” tambahnya.

Hal itu sesuai keputusan Presiden Joko Widood (Jokowi) yang memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras kepada 21,353 juta KPM sampai akhir tahun 2023.

Untuk pelaksanannya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menugaskan Perum Bulog.

Penugasan itu tertuang dalam Surat No 171/TS.03.03/K/7/2023 tentang Penugasan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dalam rangka Bantuan Pangan Beras, yang diteken Arief pada 21 Juli 2023.

“Tambahan bantuan pangan beras tersebut sesuai hasil keputusan ratas (rapat terbatas) tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan tanggal 10 Juli 2023, di mana Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melanjutkan program penyaluran bantuan pangan beras berdasarkan usulan Badan Pangan Nasional,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023) lalu.

Sebelumnya, jelas Arief, program serupa telah dilaksanakan. Yaitu, menyalurkan bantuan beras kepada 21,353 KPM dengan total bera yang disalurkan mencapai 640 ribu ton. Yang rampung dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pada bulan Maret, April, dan Juni 2023.

“Kami telah menugaskan Bulog untuk mempersiapkan penyaluran bantuan pangan beras bulan Oktober, November, dan Desember 2023 mendatang,” katanya.

Menurut Sutarto, dengan menyalurkan bansos beras lebih awal dari jadwal, akan bisa meredakan efek akibat kenaikan harga beras saat ini. Toh, kata dia, pemerintah tetap akan mengimpor beras, terutama jika surplus produksi di dalam negeri tidak seperti harapan.

“Ini yang harus jadi perhatian pemerintah. Jangan tuna bansos, segera salurkan,” katanya.

“Dan, kami harapkan, sampai Maret tahun depan sediakan lagi setiap bulan. Karena ini akan sangat menolong dan lebih tepat sasaran,” ujar Sutarto.

Harga Terus Meroket
Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras hari ini, Jumat (25/8/2023, data diakses pukul 17.05 WIB), naik Rp20 ke Rp12.170 per kg untuk jenis medium.

Harga ini melandai tipis dibandingkan sesi siang yang sempat melambung cetak rekor ke Rp12.190 per kg.

Sementara harga beras premium bertahan di Rp13.840 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran.

Di tingkat produsen, harga beras medium di penggilingan juga naik Rp10 ke Rp10.930 per kg dan beras premium naik Rp20 ke Rp12.190 per kg.

Sementara, harga gabah juga kompak melonjak di tingkat petani dan penggilingan.

Harga rata-rata nasional gabah kering panen (GKP) di petani naik Rp20 ke Rp5.930 per kg dan di tingkat penggilingan naik Rp20 ke Rp6.220 per kg.

Sementara, harga gabah kering giling (GKG) naik Rp10 ke Rp6.750 per kg. (*)

Advertisement