Hadir di Pelantikan BMI Sumut, Edy Rahmayadi: “Saya agak-agak trauma berjumpa kuning”

Foto: Edy Rahmayadi saat berbicara di acara BMI Sumut/Ist
Foto: Edy Rahmayadi saat berbicara di acara BMI Sumut/Ist

MEDAN – Hadir dan berbicara pada acara pelantikan pengurus DPD Banteng Muda Indonesia (BMI), Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, kembali mengungkit soal perseteruannya dengan Partai Golkar.

Hal itu dia ungkapkan saat menyampaikan sambutanya di pelantikan pengurus BMI Sumut periode 2019-2024 di Hotel Grandd Inna, Jalan Putri Hijau Medan, Rabu (21/9).

BACA JUGA: Kesulitan, Polisi Bakal Gandeng pihak eksternal di luar negeri Memburu hacker Bjorka

“Yang Kuning apa? Saya agak-agak trauma berjumpa kuning,” ujar Edy Rahmayadi saat menyapa para peserta yang hadir.

Advertisement

Ucapannya tersebut disambut gelak tawa oleh seluruh hadirin yang seolah sudah mengerti maksud Edy.

Di awal sambutannya, Edy menyapa seluruh hadirin secara berurutan. Mulai dari Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga Sitorus dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon.

Kemudian Walikota Medan, Bobby Nasution, serta para undangan dari unsur partai-partai politik, di antaranya Partai Golkar, yang hadir dengan mengenakan seragam partai mereka.

Saat menyapa perwakilan pengurus Golkar tersebutlah Edy menyampaikan ucapan traumanya tersebut. Bahkan tak cukup saat awal sambutan saja, di sela sambutannya pun mantan Pangkostrad itu kembali menyindir.

“Kuning ini bukan partai ya, kok ada hitam-hitamnya,” ujar Edy lagi.

Pernyataan Edy Rahmayadi diduga terkait perseteruannya dengan Golkar yang sudah kesekian kalinya diungkapkannya.

Pada peresmian Kantor DPD Partai Demokrat Sumut ia menyebutkan Golkar sebagai partai yang berpura-pura mengdukungnya. Kemudian saat menghadiri acara Muskerwil Perindo Sumut ia juga menyebut Golkar kerap ‘negatif thinking’ kepadanya.

Pernyataan-pernyataan tersebut pun mendapat reaksi dari pengurus Golkar. Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Riza Fakhrumi Tahir, menyebut Edy sebagai sosok yang kekanak-kanakan karena terus membully Golkar tanpa ada sebab yang jelas.

Menurutnya, sikap Edy ini dikarenakan dirinya panik di mana wakilnya Musa Rajekshah kini menjadi pimpinan partai besar seperti Golkar di Sumatera Utara. (Sumber: rmol)

Advertisement