BALI – Sejumlah pemimpin negara G20 dan organisasi internasional mulai tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (13/11/2022) untuk menghadiri KTT G20 pada 15-16 November 2022. Salah satu yang tiba adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Puncak KTT G20 dilaksanakan pada 15-16 November 2022, di Hotel the Apurva Kempinski, Nua Dua, Bali. Tujuh belas kepala negara anggota hadir secara langsung. Adapun tiga kepala negara Rusia, Brazil, Meksiko diwakilkan pada pejabat tinggi negara tersebut.
BACA JUGA: Mabes TNI Turunkan Satgaspassus untuk Pengamanan VVIP di KTT G20
Secara keseluruhan, Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 mengirimkan 41 undangan, dan 37 mengkonfirmasi kehadirannya. Ini merupakan tingkat kehadiran yang sangat tinggi di tengah situasi dunia yang sulit.
Per Senin (13/11/2022), tamu negara yang sudah hadir yaitu: Joe Biden (Presiden AS), Yoon Sun Yeol (Presiden Korsel), Fumio Kishida (PM Jepang), Sergey Lavrov (Menlu Rusia), Marcelo E. Casaubon (Menlu Meksiko), Ursula VD Leyen (Presiden Komisaris UE).
Sudah hadir juga tamu negara dan ketua lembaga dunia lain, Ratu Inoke Kubuabola (Fiji), Masasugu Asakawa (ADB), Klaus Martin Schwab (WEF), M. Sulaiman Al Jasser (IsDB), Gilbert F. Houngbo (ILO).
Untuk menjamin kelancaran KTT G20, Polri mengerahkan 9.700 personel pengamanan, didukung oleh patroli pasukan berkuda di kawasan Ring 1. Sementara TNI mengerahkan 13 KRI untuk mengamankan perairan Bali.
Saat mendarat di Bali, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan kekagumannya dengan sambutan Indonesia, “Amazing, Splendid, Wonderful,” katanya dengan kagum.
Seluruh mobilitas peserta di Lokasi KTT G20 Nusa Dua Bali menggunakan kendaraan listrik, terdapat 28 produsen otomotif yang juga turut meramaikan “Pameran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai 2022”
Penggunaan kendaraan listrik ini menandakan kesiapan Indonesia untuk mengawal transisi energi menuju ekonomi dunia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Saat Ministrial Talk B20, Minggu (13/11/2022) kemarin, Indonesia juga menunjukkan bahwa digitalisasi UMKM telah menyelamatkan kita dari pandemi, sehingga transformasi digital harus terus dikawal sebagai agenda bersama komunitas global. (*)
