MAKASSAR – Gerakan Pemuda Peduli Makassar (GPPM) menggelar aksi unjuk rasa (Unras) di kantor Balai Kota Jalan Ahmad Yani Kota Makassar. Kamis, (18/8)
Aksi digelar Rabu, (18/8/2022) Pukul 13:00 WITA dipimpin Bimbim selaku penanggungjawab aksi unjuk rasa, Sebagai Jenderal Lapangan (Jenlap).
Aksi tersebut bakal menurunkan 150 mahasiswa. Aksi itu mendesak Wali Kota Makassar untuk mencopot Direktur Utama PDAM Makassar yang diduga tidak mampu mengelola PDAM.
Gerakan Pemuda Peduli Makassar dalam aksi nya meminta Pemkot Makassar selaku Owner untuk mengkaji ulang kerja sama dengan PT. Anugerah Tirta Sejahtera dan PT Multi Tirta Sejahtera (MTS) dengan PDAM Makassar selaku perusahaan yang menangani Instalasi Pengelola Air (IPA) Somba Opu dan Maccini Sombala.
Aksi meminta Wali Kota untuk mencopot Dirut PDAM Makassar yang diduga tidak mampu mengelola Badan Usaha Milik Daerah (PDAM). Selain itu GPPM juga mendesak Pemerintah Kota Makassar untuk mengkaji ulang kerja sama dengan PT. Anugerah Tirta Sejahtera dan PT. PT Multi Tirta Sejahtera.
“Ada beberapa pertanyaan publik tentang masalah yang ada di PDAM, Yaitu terkait dengan Lost pendapat tentang Perumda Air minum kota Makassar yang di taksir mencapai Rp.170 -180 Miliar,” kata Bimbim saat memulai aksi Unras. Kamis,
Bimbim, “Ada kehilangan air 54 persen. Yang seharusnya idealnya adalah tingkat kehilangan itu hanya 20 persen. Akan tetapi direktur tidak mampu mencapai tingkat kebocoran itu harus mencapai 20 persen saja, Maka dari itu kami anggap dirut PDAM tidak mampu mengelola PDAM dengan baik,” tegas aktivis mahasiswa ini di Balai Kota Makassar.
Menurut Jenlap, Adapun lingkup pelayanan air bersih PDAM Makassar masih di bawah angka 70 persen yang idealnya sudah mencapai 80 persen keatas.
“Tingkat kebocoran air cukup besar mencapai 52 persen, Serta kepatuhan perusahaan terhadap SOP yang belum maksimal,” ujar orator lainnya.
Tentang Instalasi Pengelola Air (IPA) di Somba Opu dan Maccini Sombala
Adapun perusahaan (PT) yang melakukan kontrak kerjasama dengan perusahaan PDAM yaitu PT. Anugerah Tirta Sejahtera, Tempat Instalasi Pengelola Air (IPA) somba opu dan PT. Anugerah Tirta Sejahtera selaku pihak yang menangani Instalasi Pengelola Air (IPA) Maccini Sombala.
“Pihak PDAM di duga telah menarik pegawai 40 karyawan PDAM yang berada di Instalasi Pengelola Air (IPA) Maccini Sombala dan Somba Opu, Ke kantor PDAM Makassar ke Jalan Ratulangi, Tentunya itu penuh dengan tanda tanya,” kata Bimbim
Gerakan Pemuda Peduli Makassar
mempertanyakan sejauh mana uji kelayakan perusahaan dua tersebut, Sehingga tidak ada satu orangpun pegawai PDAM yang di tempatkan di IPA Somba Opu dan IPA Maccini Sombala.
Maka untuk itu Gerakan Pemuda Peduli Makassar hadir di hari ini untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Adapun tuntutan Gerakan Pemuda Peduli Makassar;
- Copot direktur PDAM karena tidak mampu mengelola PDAM dengan Baik.
- Segera kaji ulang tentang kontra karya antara perumda air minum yang mengelola air curah dengan PT.anugerah tirta sejahtera dan PT Multi tirta sejahtera.
- Segera Mendagri turun tangan atas adanya dugaan kisruh seleksi Dewas dan Direksi Perumda air minum kota Makassar.
- Mengultimatum PDAM segera membayarkan premi pensiunan sebanyak 80 orang yang belum terbayarkan.
Rujukan Aksi Gerakan Pemuda Peduli Makassar;
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 di sebutkan antara lain bahwa, Bumi, Air, dan Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara untuk di gunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Pasal ini merupakan landasan filosofis untuk menentukan bagaimana pengelolaan sumber daya alam, termasuk sumber daya air, Dalam kehidupan bernegara. Hak utama untuk menikmati manfaat dari sumber daya air adalah rakyat Indonesia. (LN)