LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Dalam upaya memperkuat peran generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan, Generasi Hijau Institute resmi diluncurkan sebagai wadah baru yang berfokus pada penguatan kapasitas, edukasi, dan aksi nyata pemuda di kawasan Indonesia Timur. Lembaga ini diharapkan menjadi patron sekaligus penggerak utama gerakan lingkungan yang berbasis komunitas dan kearifan lokal.
Indonesia Timur, yang dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, saat ini menghadapi berbagai tantangan lingkungan, mulai dari deforestasi, pencemaran laut, hingga perubahan iklim yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat pesisir dan pedalaman. Menyadari hal tersebut, Generasi Hijau Institute hadir untuk membangun ekosistem kolaboratif antara pemuda, masyarakat adat, akademisi, dan pemerintah daerah.
“Kami percaya bahwa masa depan lingkungan Indonesia Timur ada di tangan generasi mudanya. Generasi Hijau Institute tidak hanya hadir sebagai lembaga, tapi sebagai gerakan yang hidup dan tumbuh bersama masyarakat,” ujar salah satu inisiator Generasi Hijau Institute, dalam wawancaranya di Makassar.
Lembaga ini akan fokus pada tiga pilar utama:
Edukasi dan Literasi Iklim – Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pemuda tentang isu-isu lingkungan global dan lokal.
Aksi Nyata di Komunitas – Mendorong proyek-proyek konservasi, pengelolaan sampah, dan pemulihan ekosistem yang digerakkan oleh pemuda.
Advokasi dan Kolaborasi Kebijakan – Menjadi jembatan antara suara pemuda dan pengambil kebijakan di tingkat lokal maupun nasional.
Generasi Hijau Institute juga membuka kemitraan dengan berbagai organisasi nasional dan internasional untuk memperkuat jaringan dan akses sumber daya yang mendukung gerakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Generasi Hijau Institute menandai era baru partisipasi pemuda dalam menjaga warisan alam Indonesia Timur. (*)

























