Front Pemuda Cinta NKRI Makassar, Tegaskan 1 Mei Sebagai Hari Integrasi Papua dengan Republik Indonesia

FOTO: Kelompok Pemuda yang tergabung dalam Front Pemuda Cinta NKRI, melakukan aksi damai turun ke jalan lakukan orasi kebangsaan di Jalan Lanto Daeng Pasewang dan lampu merah Playover Pettarani kota Makassar Rabu (1/5/2024)
FOTO: Kelompok Pemuda yang tergabung dalam Front Pemuda Cinta NKRI, melakukan aksi damai turun ke jalan lakukan orasi kebangsaan di Jalan Lanto Daeng Pasewang dan lampu merah Playover Pettarani kota Makassar Rabu (1/5/2024)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kelompok Pemuda yang tergabung dalam Front Pemuda Cinta NKRI, melakukan aksi damai turun ke jalan dengan menggelar orasi Kebangsaan bertempat di Jalan Lanto Dg Pasewang dan lampu merah Playover Pettarani kota Makassar, Rabu (1/5/2024)

Dalam orasinya dengan tegas menyatakan 1 Mei merupakan haru integrasi Papua ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam orasinya itu kata – kata perjuangan adalah Kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Kami menolak dengan keras dan menentang berbagai macam opini dan aksi demo maupun statement berupa narasi berbau provokatif dari segelintir orang yang tergabung di dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan kelompok Solidarity (FRI WP) lainnya di Makassar maupun di kota – kota study lainnya,” ujar Ketua harian Brigade Muslim Indonesia (BMI) Hanif Aji Muslim.

Advertisement

“Mereka selalu gencar berteriak Papua merdeka dengan berbagai alibi dan tudingan negatif terhadap Pemerintah Indonesia hal seperti ini jelas – jelas adalah tindakan makar menjurus separatis, harus dilawan dan musnahkan,” tambah Hanif selaku koordinator aksi.

Dikatakannya aksi damai ini berupa orasi kebangsaan kami pada tanggal 1 Mei kali ini, sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap situasi keamanan dan ketertiban di Papua.

Oleh kelompok pemberontak OPM yang selalu membuat keonaran, mengintimidasi warga bahkan, menyiksa, memperkosa dan membunuh anak kecil dan wanita yang tidak berdosa.

“Moment 1 Mei sebagai hari Buruh selalu di pakai oleh kelompok AMP dan kelompok solidarity lainnya agar mereka dinilai mendapat dukungan perjuangan dari kalangan buruh maupun ormas lainnya, itulah akal – akalan dan trik licik murahan yang di pakai sambil menyisipkan tuntutan mereka yang tidak lain menyudutkan pemerintah Indonesia serta menuntut Hak Menentukan Nasib sendiri/kemerdekaan untuk Papua dan menjuctice bahwa 1 Mei adalah hari Aneksasi Papua oleh Kolonial Indonesia, tentunya perkataan itu ngawur dan tidak berdasar,” tanda Hanif.

Pernyataan sikap dan tuntutan selama aksi berlangsung;

PERTAMA, Kami mengutuk keras segala bentuk kekejaman OPM terhadap Tenaga Kesehatan, Tenaga kerja dan tukang ojek di Papua. TNI Polri harus tegas dengan membasmi OPM beserta para pendukungnya.

KEDUA, Di Makassar ini ada kelompok Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang terang – terangan mendukung OPM dan menyuarakan Papua Merdeka, mengapa Aparat Keamanan tidak bertindak tegas?

KETIGA, Kami mendukung Pemerintah Pusat untuk memberantas OPM. Kita semua bisa melihat Negara sudah begitu banyak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua melalui Otsus, salah satunya memberikan beasiswa bagi mahasiswa Papua tapi ada dari mereka yang menyuarakan racun Papua Merdeka yang artinya Makar !!! Mari kita lawan demi keutuhan NKRI.

KEEMPAT, Kami meminta kepada mahasiswa Papua untuk memikirkan kembali apa tujuan mereka belajar di Yogya untuk mendapatkan ilmu yang nantinya akan digunakan membangun Papua bukan mendukung Papua Merdeka dan OPM, Kita harus satu suara bahwa Papua bagian dari NKRI. Jangan kotori kota Makassar dengan ide sampah separatis mu itu !!!

KELIMA, Kita sebagai warga negara Indonesia berkewajiban untuk ikut menjaga kedaulatan negara dari ancaman OPM berserta kelompok AMP sebagai sayap perjuangannya maupun kelompok simpatisannya (FRI – WP), kami siap melawan apabila menyuarakan Papua Merdeka di kota Makassar.

KEENAM, Kami meminta agat tutup semua Asrama Papua yang terindikasi sebagai tempat melakukan doktrinasi kepada mahasiswa yang unjung – unjungnya mendukung gerakan Papua Merdeka

KETUJUH, Kami meminta agar selidiki dan ungkap penyandang dana kepada kelompok AMP, tangkap dan adili seberat – beratnya tanpa pandang bulu.Kami meminta agar bekukan, bubarkan, tangkap dan proses semua organisasi atau kelompok solidarity (FRI – WP) yang selalu mendukung AMP

Diakhir kegiatan, massa aksi melakukan pembakaran replika bendera Bintang Kejora (BK) dan Bendera Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) sebagai bentuk Penolakan dan perlawanan kepada setiap kelompok yang berupaya menrorong kedaulatan NKRI.

“Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan Demi Merah Putih kami siap Lawan,” kunci Zulkifli Ketua BMI. (**)

Advertisement