LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pencegahan dan pengendalian stunting harus berjalan beriringan. Demi menuju Makassar Zero Stunting 2024.
Hal itu tersampaikan di Forum Group Discussion (FGD) Stunting di Kelurahan Mandala dan Bonto Lebang, Jumat (16/06/2023).
Salah satu Satgas Stunting Kota Makassar, Sarinah SKM mengatakan dalam hal pencegahan harus dipahami bahwa faktor risiko terbesar karena lingkungan.
“Salah satunya yang selalu dianggap sepele adalah asap rokok,” ujarnya.
“Jadi kalau ada yang merokok di rumah baiknya menjaga jarak. Atau sebaiknya tidak di sekitar rumah merokok saat ada anak kecil,” tambahnya.
Lalu, pengendalian. Jika usia belum 2 tahun itu bisa dikejar. Berbagai inovasi bisa dilakukan.
Selain pencegahan, saat ini butuh pengendalian stunting. Sebab, saat ini ada banyak anak yang tercatat tergolong stunting.
Inovasi yang bisa dilakukan saat ini untuk mempercepat pengendalian stunting adalah 1 Anak 1 Warung Makan.
Pada forum itu, dr Udin Malik menyampaikan keberhasilan atas program 1 Anak 1 Warung Makan. Sebagaimana yang telah uji studi 100 hari di Kelurahan Ballaparang.
Melibatkan 11 anak, 9 pendamping, dan didampingi 7 warung. Konsepnya 1 porsi ke 1 anak per hari, apa yang diberikan ke anak tersebut adalah CSR dari warung makan tersebut.
“Dalam waktu dua pekan ada anak yang berat badannya naik 1kg, paling rendah itu 0,5-07kg,” bebernya.
Bahkan kata Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu menyampaikan bahwa inovasi 1 Anak 1 Warung Makan telah diusul ke Kemendagri sebagai inovasi daerah Kota Makassar. Jika disetujui, program ini akan diterapkan nasional.
dr Udin Malik pun menegaskan bahwa pada intinya, harus dipahami bahwa stunting itu bukan masalah tinggi atau berat badan. Namun, stunting itu akan sangat berpengaruh ke tingkat kecerdasan atau pertumbuhan otak anak.
“Kita harap setelah sosialisasi ini kita kader PKK, KB, Posyandu, dan lainnya bisa bergotong royong untuk pengendalian stunting,” tuturnya. (*)