Empat Paslon Walikota Makassar Paparkan Visi-Misi di Dialog Publik, DeGe: Menunggu Sikap Politik Pimpinan Muhamadiyah

MAKASSAR – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar telah menggelar Dialog Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Sultan Alauddin pada 9-10 November dan berakhir hari ini (10/11/2024)

Empat pasangan calon telah hadir untuk menyampaikan visi misi dan gagasannya dalam memimpin Kota Makassar untuk lima tahun mendatang.

Ketua Panitia, Abdul Kadir mengatakan, banyak Terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara ini, terutama semua Paslon calon Walikota dan wakil walikota yang telah meluangkan waktunya hadir dalam dialog publik yang di selenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, lebih-lebih pihak Unismuh yang telah meminjamkan tempat pelaksanaan acara tersebut.

kegiatan ini merupakan inisiasi Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar. Dialog ini dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi pasangan calon menyampaikan visi, misi, dan program unggulan mereka kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah.

Advertisement

“Keempat pasangan calon telah hadir secara bergiliran dan masing-masing paslon telah di beri waktu eksklusif untuk memaparkan visi, misi dan program unggulan mereka,” katanya, Minggu (10/11/2024).

Keempat pasangan calon ini, lanjut Abdul Kadir, telah di beri waktu berdialog dengan sejumlah panelis dan juga peserta yang hadir. Dialog ini dihadiri oleh ratusan warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kota Makassar.

“Panelis yang hadir berasal dari akademisi dan juga kader Muhammadiyah. Panelis bertugas untuk mengelaborasi lebih jauh visi misi paslon,” ujarnya.

Abdul Kadir berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian dari proses edukasi politik bagi masyarakat Kota Makassar, khususnya warga dan simpatisan Muhammadiyah. Sehingga, warga dapat memilih pasangan calon berdasarkan visi, misi dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon walikota.

“Kita berharap masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan dalam Pilwali Makassar mendatang. Tidak lagi berdasarkan iming-iming materi atau sebagainya,” katanya.

Muhammadiyah sendiri telah menegaskan jika politik uang adalah haram. Abdul Kadir menyebut, kegiatan ini juga ingin mendorong agar pasangan calon walikota menolak praktik politik uang dalam Pilkada 27 November mendatang.

“Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong pasangan calon berkomitmen untuk bersama-sama menolak praktik politik uang dan segala praktik yang bisa menodai pelaksanaan Pilkada yang damai dan bermartabat,” tutupnya.

Sementara di tempat terpisah, salah satu Tokoh Muhammadiyah/pemuda, Mantan Koordinator KOKAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahlan Gege, SE. M.M yang di temui awak media Mengatakan bahwa mestinya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar harus bersikap.

“Ada sikap politik sebagai imbas pelaksanaan Dialog Publik Muhammadiyah yang telah menghadirkan ke Empat Paslon Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar,” kata Dahlan Gege.

Menurutnya, rugi panitia dan warga Muhammadiyah membuat acara besar-besaran Dialog Publik yang menghadirkan warga dan simpatisan muhammadiyah kalau tidak ada Output atau sikap Politik dari Pelaksanaan acara tersebut.

“Kita tunggu sikap politik dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, ucap,” Dege sapaan akrab mantan Ketua Bid. Politik DPP Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Indonesia.

Advertisement