KUTAI-TIMUR, Legion-news DPD KNPI Kutai Timur mengundang perwakilan asosiasi pedangang kopi juga para OKP dan mahasiswa untuk mengikuti diskusi penanganan COVID-19, bersama Satgas Covid-19 Kutim serta bersama Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur. Salah satu yang dibahas adalah upaya pemerintah dalam operasi PPKM di Kutai Timur.
Sarasehan bertemakan tetap merdeka di masa pandemi itu digelar pada Selasa (24/8/2021) bertempat di ruang panel gedung DPRD Kutai Timur di hadiri kurang lebih 50 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. lukas berharap masukan dari berbagai pihak dapat memperbaiki penanganan COVID-19 di Kutai Timur.
“Jadi kami hadirkan diskusi untuk menjadi jembatan bagi masyarakat kepada pemerintah dan stake holder lainnya, bagaimana memaksimalkan penanganan pandemi ini, serta masukan yang akan didapat nantinya sehingga pelaksanaan mengenai penanganan Covid-19 dan juga penerapan PPKM di Kutim semakin baik kedepannya,” kata Lukas dalam sambutan
Sementara itu salah satu perwakilan Satgas Covid-19 Kutai Timur yaitu kepala bidang kedaruratan, logistik dan peralatan BPBD Muhammad Naim yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut menyampaikan bahwa kondisi covid-19 di Kutim saat ini sedang mengalami tren yang menurun per tanggal 23 agustus kemarin tidak ada penambahan jumlah kasus aktif, sementara total kesembuhan pasien sebanyak 42 dari 47 total penambahan kasus.
Mewakili pemerintah dan satgas covid ia mengatakatan bahwa pelaksanaan PPKM darurat level 4 kemarin kini sudah di ganti dengan operasi yustisi yang kan memberlakukan pengecekan masal di tempat berpotensi kerumunan.
“setelah melakukan evaluasi mendalam kami melilih untuk mengganti pelaksanaan PPKM dengan operasi yustisi yang ketat, saat ini berdasarkan pelaksanaan operasi yustisi dengan melakukan tes swab acak di beberapa tempat belum ada ditemukan kasus positif covid” jelas Naim
Dikesempatan yang sama Pemilik kedai Dhandy Juliawan menyampaikan bahwa dirinya sangat meraksan dampak saat terjadi pelaksanaan PPKM darurat dan penyekatan di Kutiim, omset turun drastis dan beberapa karyawannya terpaksa harus mendapatkan pengurangan masa jam kerja.
“kami mendukung langkah pemerintah dalam penanaganan Covid-19, saya pun merasakan dampak itu, hari ini saya hanya mampu survive untuk memenuhi kebutuhan sehari, yang penting gak tutup aja agar karyawan masih bisa kerja, kami berharap pemerintah segera lakukan get vaksin agar kesehatan pulih dan ekonomi bangkit,” ujar Dhandy
Menanggapi hal itu Maswar selaku Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur yang membidangi kesejahteraan masyarakat menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan yang terbaik untuk penangan covid-19 dan sebagai legislatif kami pun ikut mengawasi jalannya hal tersebut, dirinya juga meminta kepada pemerintah untuk dapat memberikan keterbukaan terhadap hasil evaluasi satgas covid-19 ke muka publik agar masyarakat dapat tenang menerima kondisi hari ini.
“Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini perlu juga didukung, namun pemerintah harus melakukan keterbukaan data tentang situasi dan jumlah kasusus di Kutim, mana yang menjadi cluster terbanyak dengan begitu akan berakhir pada kebijakan yang tepat, selain itu satgas juga harus memberikan keterbukaan terhadap hasil evaluasinya agar masyarkat dapat lebih tenang, ” ujar Maswar.
Kemudian Maswar jugaa menyampaikan keperihatinanya terhadap para pelaku UMKM yang terdampak terhadap kebijakan PPKM Mikro maupun PPKM Darurat yang telah diberlakukan tempo lalu, diskusi yang di hadirkan DPD KNPI ini nantinya akan ia jadikan sebagai bahan evaluasi bersama anggota dewan lainnya.
Selanjutnya mewakili DPD KNPI Kutai Timur Faisal selaku Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan UMKM DPD KNPI Kutai Timur 2021 memberikan masukan terkait beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu pengusaha ultra mikro dan mikro yg terpukul akibat pandemi.
“Sudah saatnya bangun rasa saling perduli dengan cara,pengusaha skala menengah, kecil bantu pengusaha mikro dan ultra mikro dari sisi permodalan dan pemasaran, pengusaha milenial, content creator & influencer yngg melek teknologi dapat dimanfaatkan untuk berpartisipasii dalam pemulihan ekonomi seperti mamebantu dalam memviraklan produk atau uasaha pelaku umkm yang terdampak,” ungkap Faisal.
Selain itu Ia juga berharap Pemerintah serta sektor swasta dapat menunjukkan keberpihakannya untuk berbelanja produk daerah sendiri.
(**)