DP2KBP3A Bulukumba Dorong Kewirausahaan Perempuan

FOTO: Pemkab Bulukumba melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar seminar sehari bersama lintas organisasi perempuan.
FOTO: Pemkab Bulukumba melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar seminar sehari bersama lintas organisasi perempuan.

BULUKUMBA – Pemkab Bulukumba melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar seminar sehari bersama lintas organisasi perempuan. Seminar itu, untuk mendorong membangkitkan kewirausahaan perempuan.

“Seminar sehari ini bertujuan untuk menciptakan minat perempuan di sektor kewirausahaan,” kata Kepala Dinas DP2KBP3A Bulukumba, dr Wahyuni saat sambutannya pada Seminar Sehari di Aula Rumah Makan HDR, Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Jumat, 9 Desember 2022.

Wahyuni mengemukakan, seminar yang menghadirkan organisasi perempuan se Kabupaten Bulukumba ini, merupakan rangkaian peringatan Hari Ibu ke-94 tingkat Kabupaten Bulukumba.

“Kita berharap perempuan-perempuan Bulukumba dapat berdaya. Mandiri dan matang secara ekonomi,” ujarnya.

Advertisement

Pemerhati perempuan Sulsel, Dr. Fatmawati Andi Mappasere hadir sebagai narasumber. Ia terlebih dahulu membedah posisi perempuan di wilayah domestik maupun di wilayah publik.

Menurutnya perempuan punya tanggung jawab di wilayah domestik, seperti memenuhi kebutuhan keluarga dan rumah tangga. Selain itu memang, katanya, perempuan punya kodrat, yaitu menstruasi, mengandung, melahirkan hingga menyusui.

“Kodrat ini, bukan alasan bahwa perempuan tak boleh berkiprah di wilayah publik. Perempuan bisa kok, mengurusi hal-hal lain, khususnya berwirausaha,” jelas Dosen sekaligus Ketua Prodi Magister Ilmu Administrasi Publik Unismuh Makassar tersebut.

Ia mengatakan, perempuan harus menunjukkan jati dirinya dengan terjun di dunia wirausaha. Kenapa?, sebab peluang untuk berwirausaha terbuka lebar, tanpa harus meninggalkan tugasnya sebagai Ibu Rumah Tangga, jika statusnya sebagai seorang istri.

“Di era digitalisasi ini, berjualan tak harus jalan mengantar kiri-kanan. Jualan bisa di rumah saja. Sangat mudah, yang penting orang mau belajar dan berbuat, serta tidak gengsi” kata Fatmawati.

Ia berharap perempuan-perempuan Bulukumba dapat matang secara ekonomi dengan memanfaatkan peluang yang ada. “Makanya kita harap ibu-ibu yang hadir ini, dapat mengedukasi dampingannya dengan konsep digital,” tukasnya.

Sementara, pengurus Darma Wanita Persatuan (DWP) Bulukumba, Sumiati mengapresiasi seminar tersebut. Ia menyebut, seminar ini baik karena akan menambah pengetahuan dan wawasan peserta tentang wirausaha.

“Kita harap semua yang hadir bisa memahami dan mengaplikasikannya di lapangan. Kalau itu diaplikasikan, pasti akan menambah income para ibu-ibu. Bahkan kalau sudah berkembang, bisa mempekerjakan orang lain juga,” katanya.

Pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bulukumba, Roswita mengatakan bahwa seminar ini baik untuk pengembangan dasar. Hanya saja ke depan, perlu lebih di permantap lagi.

“Seminarnya bagus. Sisa ke depan, bagaimana ibu-ibu diberi pemahaman cara mengoperasikan dan strategis bisnis digital. Ini yang paling penting, bagaimana memanfaatkan teknologi digital,” imbuhnya.

Seminar sehari ini, sebagai wujud peningkatan kapasitas perempuan dalam pembangunan berbasis gender di Bulukumba dengan tema “Peningkatan Peran Perempuan di Sektor Kewirausahaan”. (**)

Advertisement