LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Hal itu digaungkan saat Dialog Forum Dosen dengan tema “Spirit Pemilu 2024, Damai dan Bermartabat” di Cafe Red Corner, Jl Yusuf Dg Ngawing, Kota Makassar. Senin (5/2/2024).
Dua narasumber utama hadir yakni Ketua Forum dosen Dr Adi Suryadi Culla dan anggota Forum Dosen Dr Hasrullah.
Sementara itu, diskusi dipandu oleh moderator, Dr Dra Irwani Pane.
Hadir langsung Guru Besar Unhas Prof Dr Ir Triyatni Martosenjoyo MSi, Guru Besar UMI Prof Naidah Naing, Guru Besar Hukum UNM Prof Heri Tahir, Guru Besar Tata Negara UMI Prof Muin Fahmal MH, dan Dosen Unismuh Dr Amir Muhiddin.
Selain itu, hadir juga Dosen UNM Dr Basti Tetteng, Dosen FISIP Unhas Dr Aswar Hasan, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar Prof Bahaking Rama, dan Dosen FISIP Unhas Dr Iqbal Latief.
Tujuan dialog itu untuk mendiskusikan dan menghasilkan gagasan serta rekomendasi terkait upaya memperkuat Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat di (Sulsel).
Dr Adi Suryadi Culla mengatakan, tema pemilu damai dan bermartabat adalah harapan bagi seluruh pihak dalam mensukseskan pesta demokrasi di Indonesia.
“Pemilu itu semua orang ingin damai, bahkan suara forum dalam debat kampus tidak menginginkan pemilu anarkis,” katanya.
Menurutnya, kritik yang digaungkan oleh dosen dan guru besar menjadi bagian untuk mengingatkan demokrasi harus berjalan damai.
“Kami mengingatkan pemerintah bahwa ada hal yang harus dibenahi dan dikoreksi dan ada hal yang harus dijalankan dari aturan yang mungkin mengalami garis porsi atau berbagai macam bentuk pelanggaran,” katanya.
“Cawe-cawe atau proses pemilu yang curang, itu semua yang digaungkan,” tambah dia.
Masyarakat tentu, kata Adi, sangat ingin pemilu damai dan jalannya pesta demokrasi tanpa adanya kecurangan yang mampu menodai proses demokrasi.
“Itu sebenarnya semua peringatan yang muncul di kampus agar semua orang bersikap netral dan semua pihak tidak mengintervensi pilihan rakyat dan berdasarkan hati nurani,” jelasnya.
Sementara itu, Dr Hasrullah mengatakan, ada beberapa hal yang harus dijaga dari Sulsel dalam menyukseskan pemilu damai 2024.
Terutama mengenai permasalahan etika harus diperbaiki dalam pesta demokrasi.
“Betapa etika itu penting, orang itu penting, persoalannya sekarang orang yang memegang kendali adalah para politisi,” katanya. (**)