LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kantor hukum Ihsan Rauf Praja & Rekan secara resmi telah ditunjuk sebagai penasihat hukum Syarifuddin Daeng Punna atau SAdAP dalam perkara dugaan politik uang atau “Money Politic” jelang Pemilu lalu.
Kepada awak media SAdAP yang juga Ketua Laskar Prabowo 08 Sulsel itu mengatakan sejak awal dirinya tak berkeinginan menggunakan pengacara untuk mendampinginya nanti. Namun kuatkannya desakan dari Forum Satu Nusantara (Fortuna), Timur Indonesia Bersatu (PIB), Laskar Merah Putih, Pembela Kesatuan Indonesia Bersatu (PEKAT IB), Barisan Masyarakat Bawah (BARMAS) dan Gibran Center maka mau tidak, tidak mau dirinya harus menerima tawaran untuk didampingi penasihat hukum.
“Sejak awal saya tak ingin menggunakan penasihat hukum, tapi berbagai desakan baik dari teman-teman Peradi dan organisasi yang saya bina meminta agar saya menggunakan penasihat hukum. Karena kuatnya desakan itu mau tidak mau saya harus terima,” ujar Ketua Laskar Prabowo 08 Sulsel itu. Minggu (17/3/2024)
Lalu pengusaha tambang yang berkecimpung di ibu kota negara (Jakarta) itu mengatakan bahwa selama ini dirinya pulang kampung sering memberikan sedekah kepada masyarakat di kota Makassar, tidak hanya di makassar di Jakarta dirinya sering memberikan sedekah kepada perantau atau aktivis di ibu kota negara.
“Saya Alhamdulillah, kalau mendapatkan rejeki lebih, satu kepuasan bagi diri saya bisa berbagi kepada saudara-saudara kita di perantauan seperti Jakarta sering saya berbagi rejeki,” tutur Dewan Pembina organisasi PEKAT IB ini.
“Terakhir kemarin kalau ngak salah hari minggu ditanggal 3 februari sekitar jam 23:45 WITA saya menerima undangan dari para pekerja seniman jalanan mereka kebetulan menciptakan sebuah lagu untuk saya. Karena saya suka lagu ciptaan mereka saya sawer, tapi secara spontanitas warga datang berkerumun baik pedagang asongan dan pedagang kaki lima yang mengais rejeki di pantai losari,” tambah Dewan Pembina Gibran Center Indonesia Timur itu.
“Kalau tudingan saya melakukan money politic tentu suaranya saya tidak di angka seribuan, faktanya suara saya hanya seribuan,” Ucap SAdAP..
“Kalau tudingan baju yang saya gunakan itu karena beban tanggungjawab saya melekat secara personal terkait salah satu paslon pilpres dan saat saya memberikan saweran saya tidak mengajak warga yang datang untuk memilih saya sebagai caleg atau capres yang saya dukung,’ imbuh Dewan Pembina Semut Hitam ini.
Saat ditanya video viral menggunakan baju salah paslon Pilpres. Sadap mengatakan dirinya baru saja memimpin pertemuan di sekretariat Gibran Center lalu dihubungi Seniman jalanan untuk datang ke Pantai Losari di Jalan Penghibur, Kota Makassar.
“Terkait baju yang saya gunakan di video viral itu saya habis memimpin pertemuan dengan pengurus Gibran Center se Sulawesi Selatan di Jalan Pengayoman Makassar,” beber Timur Indonesia Bersatu
“Saya akan menjalankan proses hukum nantinya kita lihat saja apa saya terbukti seperti tudingan seakan-akan saya melakukan suatu tindakan melawan hukum. Doa kan saja segala berjalan lancar,” tutup Syarifuddin Daeng Punna. (LN)