Diskusi Serum Institute, Pejabat Di Papua Diminta Transparan Dalam Pengelolaan Dana Otsus

Diskusi Serum Institute, Pejabat Di Papua Diminta Transparan Dalam Pengelolaan Dana Otsus, Sabtu sore, (8 /05/ 2021) bertempat di Ruang Tanjung Bira RM Torani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

MAKASSAR||Legion-news.com Lembaga Kajian Politik Serum Institue menggelar dialog publik dengan tema “Mendorong Percepatan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua dan Papua Barat oleh Serum Institute, Sabtu, (8 /05/ 2021) bertempat di Ruang Tanjung Bira RM Torani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam dialog yang juga dihadiri perwakilan mahasiswa Papua dan Papua Barat mengemuka sejumlah permasalahan yang timbul terkait dengan kondisi pasca otsus di Papua.

Andi Ali Armunanto yang juga Akademisi Fisip Unhas/ Pendiri Serum Institute) Mengatakan bahwa Kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat papua dalam Otsus pemerintah dapat dirasakan betul oleh rakyat Papua di era Jokowi, Masyarakat sebagaian sudah merasakan dampak positifnya, hanya saja masih ada pejabat di Papua yang cenderung mau menikmati sendiri, ini pekerjaan besar Pemerintah agar ada transparansi dalam pengelolaan dana otsus.

Pengamat politik Universitas Bosowa (Unibos) Makssar Dr. Arif Wicaksono mengatakan bahwa pentingnya Membangun kesadaran politik dan Nasionalisme masyarakat Papua demi terwujudnya kesejahteraan di tanah Papua, ungkap Dekan Fisip Unibos Makassar.

Advertisement

Lanjut, “Banyaknya pelanggaran HAM yang menjadikan rakyat Papua sebagai korban, Tingginya angka kemiskinan di wilayah Papua dan Penyelewengan dana otsus dan maraknya kasus korupsi oleh pejabat di Papua.”

Pandangan berbeda dari Arqam Azikin, M. Si (Pengamat Pertahanan) membahas terkait Perlunya sinergitas antara warga Papua dan Pemerintah Pusat, Beberapa waktu lalu ada insiden pengibaran bendera bintang Kejora di kedubes RI di Melbourne yang notabene dikibarkan bukan orang Papua asli, diindikasikan “pesanan/titipan” oleh kepentingan luar negeri.

“Hal ini tidak lepas dari sumber kekayaan alam Papua, Secara strategi perang, untuk mencaplok suatu negara, maka kuncinya kuasai wilayah strategis salah satunya adalah Papua,” jelas Arqam

“Perlu diketahui, banyaknya aksi kejahatan sekarang dilakukan tanpa pandang bulu. Malah yang menjadi obyek sasaran termasuk orang asli Papua.”

Lanjut dalam pembahasan dari sudut pandang pertahanan Negara, besarnya dana otsus dinilai tidak tepat sasara, Menurut hasil pengamatan saya, masyarakat Papua yang cinta NKRI masih banyak. Semoga kedepan, situasi Kamtibmas dapat terjaga, Tutup Arqam Azikin. (Anas)

Advertisement