MAKASSAR||Legion News – Warga Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, merasa resah dengan adanya oknum-oknum yang melontarkan isu penggusuran di wilayah pemukiman mereka.
Isu dikaitkan dengan keterpilihan Munafri Arifuddin jadi walikota akan ada penggusuran di wilayahnya.
Hal itu diungkapkan Ketua RT 03 RW 05 Buloa, Danggi, saat berkesempatan dialog bersama Appi sapaan Munafri di kampung Sengka Batu, Jl Teuku Umar No 15, Buloa, Selasa (20/10/2020).
“Itu yang selalu kami dengar Pak, tapi kami selalu yakin tidak mungkin apalagi Pak Appi sudah hadir langsung di sini menjelaskan,” kata tokoh masyarakat Sengka Batu ini.
Kampung Sengka Batu terletak di bantaran sungai Tallo.
Danggi mengungkapkan di wilayah tersebut sudah ditinggali warga sejak puluhan tahun lalu.
“Di sini ada 113 rumah yang belum memiliki surat-surat karena alasan tanah negara. Semoga ini bisa diperhatikan Pak Appi sebab wali kota sebelumnya cuman janji-janji saja sampai sekarang tidak ada buktinya,” sambungnya.
Senada dengan warga kampung Sengka Batu ini, hal serupa juga diungkap oleh warga Jl Sultan Abdullah 1, Kelurahan Buloa khususnya di pemukiman kampung nelayan.
Jamaluddin yang merupakan Ketua kelompok nelayan menyebut bahwa dari sejak 2018 lalu isu penggusuran ini terus dihembuskan.
“Dan selalu mengarah ke Pak Appi tapi memang buktinya sampai sekarang tidak terjadi. Artinya ada orang-orang yang terus sebar ini berita yang bikin takut-takut warga sini,” paparnya.
Menyangkut dengan isu atau berita tersebut Appi pun memberikan ketegasan bahwa dirinya tak akan melakukan penggusuran meskipun nantinya dia terpilih sebagai Wali kota.
“Cerita mati itu ada yang mau digusur-gusur, malahan harusnya di sekitar kita ini diberdayakan. Buat apa mau gusur-gusur, saya janjikan ki apapun itu kita tidak akan ada namanya penggusuran. Asal tidak bertentangan dengan aturan yang ada jangan khawatir,” tegasnya.
Bahkan saat dikonfirmasi usai berdialog dengan warga, Appi menegaskan kembali dirinya dan keluarga besar Bosowa tak pernah sekalipun mau mengganggu lahan milik warga apalagi sampai merebutnya.
Malahan menurutnya Bosowa belum lama ini menghibahkan lahan yang terletak di Jl Metro Tanjung Bunga kepada Pemprov Sulsel untuk pelebaran jalan dan pedestrian.
Sebelumnya, Appi sudah berkomitmen tidak akan terjadi penggusuran jika ada pembangunan di suatu wilayah di kota Makassar. Komitmen itu dilontarkan Appi saat kampanye virtual, Rabu (8/10/2020) lalu.
Penegasan, bahkan jaminan yang diutarakan Appi itu merupakan respon terhadap pertanyaan yang bernada cemas dari warga Kelurahan Laelae, Kecamatan Ujungpandang yang mengikuti kampanye virtual Appi.
“Pembangunan justru harus melibatkan partisipasi warga setempat dan tujuan akhir dari pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan menyengsarakan masyarakat,” tegas Appi, saat itu.
Calon wali kota nomor urut 2 ini lebih lanjut menjabarkan bahwa bentuk pemberdayaan yang akan dilakukan untuk warga di Buloa khususnya yang tinggal di bantaran sungai Tallo dan kampung nelayan yakni penataan wilayah dan memperbaiki berbagai kekurangan termasuk air bersih.
“Di sini tentu masalah yang utama adalah air bersih dan itu akan kita selesaikan Insyaallah dalam satu tahun pertama masa jabatan kami. Sebab air bersih ini kebutuhan utama, kalau tidak ada nasi kita bisa makan mie, ini kalau tidak ada air bersih kita mau masak pakai apa,” katanya.
Selain itu, Appi juga akan memperhatikan masalah kesejahteraan warga melalui pembukaan lapangan kerja.
Sebab menurutnya di tengah pandemi Covid-19 ini faktor ekonomi ikut terdampak.
“Ada banyak pengangguran karena PHK. Sehingga salah satunya kami akan menghadirkan UMKM di setiap RW yang akan dibina langsung oleh pemerintah kota. Dari setiap UMKM inilah bisa diserap minimal 10 tenaga kerja,” paparnya.(*)