Diserang Black Campaign, Seto Beberkan Keberhasilan Selama Memimpin Sinjai

FOTO: Andi Seto Asapa (ASA) saat pelatihan digital marketing Minggu (28/7/2024) di Jalan Mapala, Kota Makassar.
FOTO: Andi Seto Asapa (ASA) saat pelatihan digital marketing Minggu (28/7/2024) di Jalan Mapala, Kota Makassar.

LEGION NEWS. COM – MAKASSAR, Apa saja yang telah dilakukan Andi Seto selama lima tahun memimpin kabupaten sinjai?

Saat berbincang santai dengan awak media putra dari Rudianto Asapa itu menuturkan berbagai program yang telah dirinya realisasikan selama memimpin kabupaten paling selatan di provinsi sulawesi selatan.

“Belakangan ini berbagai pihak mempertanyakan apa yang telah saya perbuat selama memimpin kabupaten Sinjai,” imbuh mantan Bupati Sinjai itu saat sesi wawancara.

“Bahkan ada pihak menyebutkan selama saya memimpin gagal membawa Sinjai jauh lebih baik. Itu ngak masalah, Saya pikir itu bentuk kritikan masyarakat. Saya beri penjelasannya, biar masyarakat mengetahui apa yang sudah saya perbuat selama ini sebagai Bupati Sinjai selama satu periode pemerintahan,” kata Seto yang juga Ketua Bidang pemberdayaan kepala daerah DPP Partai Gerindra (2020-sekarang)

Advertisement

Dalam kesempatannya itu Seto memperlihatkan sejumlah penghargaan yang dia terima dari pemerintah pusat dan provinsi.

“Pertama yang saya lakukan saat awal memimpin hal utama kebutuhan dasar masyarakat. Seperti pembangunan jalan dan jembatan hingga ke desa-desa yang tentunya untuk memudahkan mobilitas penduduk yang mayoritas hidup disektor pertanian dan perkebunan,” tutur putra dari pasangan Rudianto Asapa dan Felicitas Tallulembang ini.

“Itu penting karena. Jalan dan jembatan adalah urat nadi perekonomian,” kata mantan Bupati Sinjai itu.

Dikatakannya selain pembangunan jalan dan jembatan. Andi Seto juga melakukan perbaikan irigasi untuk meningkatkan produk pertanian yang di ujungnya adalah peningkatan pendapatan bagi petani.

“Selain itu saya juga membenahi sistem perpipaan air minum,” tutur alumni mahasiswa fakultas hukum Trisakti itu.

“Dari keseluruhan untuk merealisasikan program tersebut. Tahun 2020, digelontorkan anggaran sebesar Rp 275,5 miliar untuk infrastruktur dan pemerataan wilayah, termasuk membuka akses jalan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kendaraan,” sambung alumni mahasiswa program pasca sarjana Monash University Melbourne Australia ini.

Tak hanya membangun infrastruktur, ia juga membangun sumber daya manusia.

“Hal kedua yang saya lakukan adalah pendidikan digratiskan, siswa baru diberi perlengkapan sekolah secara gratis. Hal itu akan saya ulang kembali bila dipercayakan memimpin makassar,” katanya kepada media saat sesi wawancara.

“Tidak hanya pendidikan gratis. Saya memberikan bea siswa kepada pelajar pendidikan dasar dan menengah. Hal yang sama juga saya berikan kepada mahasiswa yang punya prestasi,” imbuh Seto yang juga Wakil Ketua Kadin Pusat ini.

“Oh iya. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa, bagi anak Santri saya juga berikan beasiswa kepada mereka yang berprestasi,” tutur Seto menambahkan.

Mantan Bupati Sinjai ini pun seakan santai mengahadapi black campaign yang dia terima. Sambil menyerut teh panas yang dihidangkan istri tercinta, Andi Seto lalu melanjutkan perjalanan dirinya memimpin kabupaten Sinjai.

“Selain itu tadi, Layanan kesehatan diperluas hingga ke desa-desa,” terang Seto.

“Tahun 2020, digelontorkan anggaran Rp 275,5 miliar untuk infrastruktur dan pemerataan wilayah, termasuk membuka akses jalan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kendaraan,” kisah Seto sambil menyantap kue khas Bugis.

“Di tahun berikutnya (2021), dikerjakan 15 ruas jalan sepanjang 20,80 kilometer, tersebar di enam kecamatan. Di Sinjai Tengah, pengerjaan mencakup tiga program prioritas dengan anggaran Rp 12,78 miliar,” kata Seto mengisahkan kembali.

Saat ditanya awak media begitu menghafal apa yang dia telah perbuat di Sinjai. Kembali calon Wali Kota Makassar itu melanjutkan program pembangunan yang telah direalisasikannya.

“Ketiga program itu adalah peningkatan ruas jalan Kompang-Pattongko senilai Rp 7,2 miliar, rehabilitasi empat jaringan irigasi di Allaparange Desa Saotanre, Parigi Desa Kompang, Pattongko Desa Pattongko, dan Saohiring Desa Saohiring senilai Rp 4,2 miliar, serta program sistem perpipaan air minum,” kata Seto.

Andi Seto yang juga Ketua Dewan Pemimpin Pusat Partai Gerindra Bidang Penyelesaian Sengketa Pemilu itu kemudian melanjutkan apa yang telah dia realisasi salah satunya disektor Peternakan.

“Di sektor peternakan. Sapi milik peternak kami asuransikan, Itu Gratis. Tak ada beban biaya bagi peternak. Premi ditanggung pemerintah daerah,” tutur Seto.

“Itu dengan syarat sapi milik peternak mau diinseminasi buatan. Dengan program ini, peternak tak khawatir menderita kerugian andai terjadi kematian induk sapi mereka,” imbuh Seto yang juga Sekertaris Bidang Pendidikan dan Kebudayaan APKASI.

Disampaikannya, Klaim atas kematian induk sapi yang diasuransikan Rp 10 juta per ekor.

Selain itu kata mantan Bupati Sinjai itu, peternak, petani, dan nelayan dibukakan akses untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Saya membuka akses seluas luasnya kepada Petani dan Nelayan, Untuk diberikan kesempatan bagi mereka mengagunkan ternak atau usaha tani dan nelayan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha,” Wakil Ketua Kadin Pusat ini.

“Itu tadi untuk kebutuhan dasar bagi mereka Petani dan Nelayan. Bagaimana dengan pendidikan. Saya jelaskan disini,” katanya.

“Pendidikan jenjang SD dan SMP digratiskan. Siswa yang baru masuk sekolah diberi perlengkapan sekolah seperti pakaian seragam, tas, dasi, sepatu, dan alat tulis. Pengerjaan perlengkapan sekolah diserahkan kepada pengrajin lokal,” imbuh dia.

Menurut pria kelahiran 20 November 1983. Tujuan dengan melibatkan pengrajin lokal untuk membantu usaha kecil dan menengah, sekaligus menggerakkan perekonomian di daerah.

Dan katanya untuk siswa dan mahasiswa berprestasi diberi beasiswa. Beasiswa disalurkan untuk delapan kategori: prestasi akademik, olahraga, motivasi ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemimpinan, inovasi, kelangkaan profesi, dan utusan daerah. Tahun 2019 dan 2020, sebanyak 297 siswa dan mahasiswa berprestasi memperoleh beasiswa, dari jenjang S1, S2, hingga S3.

Mantan Ketua Parlemen Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta juga mengungkapkan percepatan peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan dilakukan dengan bekerja sama Microsoft Indonesia terkait pemanfaatan informasi dan teknologi dalam pembelajaran untuk menjawab tantangan masa depan.

Kerja sama mencakup percepatan transformasi digital dalam pendidikan melalui penggunaan Microsoft Teams dan Microsoft OneNote Class Notebook. Guru dilatih agar mampu menggunakan Microsoft Office 365 for Education A1. Akhir 2021, hampir tak ada lagi guru di Sinjai yang tidak mengenal teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Bagaimana dengan sektor Kesehatan selama Andi Seto memimpin sebagai kepala daerah.

Dikatakannya, Masyarakat kurang mampu dibantu dalam kepesertaan BPJS Kesehatan sehingga ada jaminan kesehatan bagi setiap warga Sinjai.

Pemda menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Plus. Program ini mencakup pelayanan kesehatan berbasis KTP/KK, pelayanan antar jemput pasien, pelayanan Home Care Home Visit, dan operasi katarak gratis. Home Care, pelayanan kesehatan dilakukan di rumah atau door to door sehingga warga tidak perlu datang berobat ke tempat pelayanan kesehatan.

“Home Visit, petugas kesehatan memberikan edukasi dan penyuluhan yang mengarah pada upaya promotif dan preventif,” kata Seto.

“Disiapkan Rumah Singgah di Makassar untuk pasien yang membutuhkan rujukan pengobatan di Makassar. Pemda menyewa dua rumah di Kompleks Wesabbe Makassar sebagai Rumah Singgah. Letaknya tak jauh dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo,” tutur Seto.

“Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan gratis, dari konsumsi hingga pengurusan administrasi di rumah sakit. Tenaga medis siaga 24 jam, dilengkapi fasilitas ambulans dan kendaraan roda dua. Pelayanan sejak pengantaran dari Sinjai dan selama menjalani pengobatan di Makassar,” beber mantan Bupati Sinjai itu.

Lalu Seto mengatakan, Tenaga medis siaga 24 jam untuk melayani panggilan kedaruratan yang bisa diakses masyarakat setiap saat melalui program Public Safety Center (PSC) 119.

“Misalnya kasus kecelakaan, serangan jantung, atau penurunan kesadaran yang membutuhkan pertolongan medis secepat mungkin. Pelayanan diberikan, baik di tempat umum maupun di rumah penduduk. Tenaga sukarela petugas kesehatan diberi insentif,” imbuh dia.

Putra dari Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Felicitas Tallulembang mengatakan selain kebutuhan dan insfrastruktur. Dirinya juga memberikan pelayanan kerohanian bagi warga Sinjai.

Dikatakannya selain pembangunan fisik, Butuhnya perhatian dibidang keagamaan, Santri disediakan beasiswa untuk menjadi tahfidz (penghafal Alquran).

“Tiap tahun disediakan beasiswa untuk 20 santri. Pondok pesantren diberikan bantuan hibah. Dalam waktu tiga tahun (2019, 2020, 2021), dana hibah Rp 1 miliar lebih disalurkan kepada 21 pondok pesantren,” ungkap Andi Seto.

Bahkan kata Seto, Sejak 2018 hingga 2021, dikucurkan anggaran Rp 13 miliar lebih untuk insentif petugas keagamaan seperti imam desa dan kelurahan, imam masjid, guru mengaji, riayah, muazin, petugas jenazah, dan petugas makam.

“Dalam rentang waktu yang sama, disalurkan anggaran tidak kurang dari Rp 3,78 miliar untuk hibah rehabilitasi masjid di sembilan kecamatan,” imbuh Putra Felicitas Tallulembang.

Dikatakannya, Insentif kepada petugas keagamaan diberikan sejak 2018. Kala itu disediakan anggaran Rp 3.268.500.000 untuk 2.995 orang.

Tahun berikutnya, 2019, disediakan anggaran Rp 4.810.800.000 untuk 3.209 orang. Tahun 2020 insentif ditingkatkan menjadi Rp 5.770.800.000 untuk 3.209 orang. Insentif dan penerima bantuan diberikan dalam jumlah yang sama pada 2021.

Pondok pesantren diupayakan menjadi modern dan mandiri. Upaya itu dilakukan dengan memfasilitasi bantuan kolam budi daya ikan nila dan lele atau bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Tahun 2020, empat pondok pesantren memperoleh bantuan bioflok masing-masing 20 kolam ikan dan bantuan bibit nila senilai Rp 1,4 miliar. Dari bantuan ini diharapkan tumbuh jiwa kewirausahaan di kalangan pondok pesantren, terutama para santri,” Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2 ini. (*)

Advertisement