Disebutkan Golkar di Sulsel Tamat Saat Pemilu 2024, Sukmayadi: Konsultan Politik Terafiliasi Parpol Survei Pemetaannya Adalah “Sampah”

FOTO: Sukmayadi Maeruddin, S.Ip Sekertaris Alumni Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar dan Analis politik Profetik Institute.
FOTO: Sukmayadi Maeruddin, S.Ip Sekertaris Alumni Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar dan Analis politik Profetik Institute.

MAKASSAR – Disebutkan partai golkar di Sulawesi Selatan bakal terancam “Tamat” di Sulsel pada pemilu 2024 mendatang.

PT General Survei Indonesia (GSI) mengungkapkan bahwa partai Golkar Terancam tamat di Sulsel, mengingat partai berlambang pohon beringin itu selisih elektabilitas hanya terpaut maksimal 2 persen. Hal itu menempatkan Golkar di posisi terancam.

Bakal tamatnya partai golkar dipaparkan oleh Direktur PT GSI, Dr Jurfiadi MSP seperti dikutip dari pedomanrakyat.com Kamis (8/1/2023) lalu. Menurutnya jika terus demikian, dominasi Golkar di Sulsel diprediksi akan tamat pada Pemilu 2024 mendatang.

Terkait itu, Sukmayadi Maeruddin mengatakan perlunya di telisik lebih jauh, apakah hasil survey tersebut betul betul mengcapture kondisi faktual pilihan pilihan politik masyarakat.

Advertisement

“Jadi begini perlunya di telisik lebih jauh, apakah hasil survey tersebut betul betul mengcapture kondisi faktual pilihan politik masyarakat kita,” ujar Sekertaris pada Alumni Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar ini. Rabu (11/1/2023)

“Pun, Karena dengan system Pemilu yang sudah kita pakai selama ini, konstituen cenderung tidak memilih berdasarkan ideologi partai, visi misi partai, atau kedekatan emotional pada partai,” katanya.

“Tapi orang memilih berbasis ketokohan dan kedekatan emotional dan rasionalnya pada Tokoh tersebut, kecenderungan konstituen untuk mengenyampingkan apapun partainya dan konsisten memilih orang atau tokoh,” tambah alumni Ilmu Politik Unhas ini.

Terkait partai golkar di Sulsel terancam tamat di Pemilu 2024 mendatang. Sukmayadi yang juga Analis Profetik Institut itu menyampaikan tamat nya partai golkar di Sulsel tidak seperti dipotret oleh lembaga konsultan politik itu.

“Tidak semudah itu tamat. Jadi survey survey yang mengkomparasi antara satu Partai dengan partai lain, saya kira lebih pada jualan jualan branding partai tersebut untuk meraih simpati konstituen menuju Pemilu 2024,” imbuh Sukmayadi.

“Hal kedua adalah, lembaga lembaga survey perlu di pelajari mendalam dan tak perlu secara dini dijadikan rujukan untuk mengambil pilihan pilihan keputusan strategis bagi konstituen dan pengurus partai,” bebernya.

“Kredibilitas lembaga dan track recordnya perlu di telisik lagi,” sebutnya.

Karena menurut Sukmayadi lembaga konsultan politik yang jelas afiliasi politiknya pada partai tertentu atau pada tokoh tertentu, jelas hasil surveynya dan pemetaannya adalah “Sampah”

“Karena bukan rahasia lagi lembaga konsultan politik dan survey juga telah menjelma menjadi lembaga advertizing dan marketing politik itu sendiri,” kunci pria berkaca mata tebal ini. (LN)

Advertisement