LEGION NEWS.COM – Apa jadinya saat padatnya tugas-tugas kantor harus diperhadapkan dengan tugas-tugas pelatihan yang mendesak untuk diselesaikan?. Apalagi, jika berstatus sebagai pimpinan di sebuah instansi pemerintahan.
Itulah yang dialami oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar Hj Andi Herfida Attas saat mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkat V Pustlatbang KMP LAN RI bersama dengan pejabat pimpinan tinggi Pratama lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia.
Perempuan kelahiran Ujung Pandang, 26 Desember 1966 ini, mengaku bersyukur bisa ikut dan menyelesaikan PKN tersebut. Baginya, kegiatan ini akan terus dikenang sepanjang hayat.
Dengan begitu, Herfida bilang tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu, kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, sehingga benar-benar mampu menjadi pemimpin ideal.
“Menjadi pemimpin itu tak mudah. Bebannya berat. Makanya saya betul-betul fokus mengikuti kegiatan ini, meski aktivitas kantor juga padat,” katanya seusai didaulat mewakili peserta PKN menyampaikan pesan dan kesan pada acara pelepasan Peserta PKN di Auditorium Hasanuddin Pustlatbang KMP LAN Makassar, Sabtu, 2 Juli 2022.
Meski mendapatkan predikat atau kualifikasi sangat memuaskan pada PKN itu, Herfida tak mau jumawa. Menurutnya, kualifikasi itu akan linear ketika diimplementasikan dalam sikap, cara berpikir dan tindakan.
“Manusia kan tak ada yang sempurna. Pasti punya kekurangan. Begitupun dengan pemimpin. Ada kekurangan, sekecil apapun itu. Sehingga kita terus berupaya untuk bisa bekerja lebih baik lagi,” urainya.
Ia lebih dalam menceritakan suka dukanya selama mengikuti PKN. Katanya, begitu indah kebersamaan, persaudaraan, solidaritas, kekompakan, serta kekeluargaan yang terjalin sangat humanis dan harmonis.
“Semoga semua ini tetap dipertahankan dan dilestarikan,” pinta Herfida penuh harap.
PKN juga, sambungnya, tak menyita banyak waktunya untuk berkumpul bersama keluarga tercinta. Waktu untuk belajar pun terasa cukup.
Hanya saja, kadang-kadang yang membuatnya serasa galau adalah ‘sambil bertugas sambil bikin tugas’ sambil mengerjakan tugas-tugas di kantor.
Olehnya, Herfida menyebut akan muncul kebingungan, juga ada semacam rasa dilema, yang mana lebih utama untuk diselesaikan lebih awal.
“Secara pribadi, saya mengerjakan tugas diklat ini satu minggu terakhir. Tapi alhamdulillah bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Tak main-main, untuk menyelesaikan tugas dengan judul proyek perubahan: “Dikemas” Digitalisasi Kebudayaan Makassar, membutuhkan konsentrasi penuh.
Selama sepekan, waktu, pikiran dan tenaganya benar-benar menyatu. Ujian dari proses kematangan kepemimpinan, membuatnya tak mau putus asa. Optimismesnya bangkit, semangat pantang menyerah terpatri demi mencapai tujuan.
“Seluruh waktu, pikiran dan energi benar-benar sangat terkuras. Tapi alhamdulillah semuanya bisa tuntas,” kata Herfida sembari terharu.
Ia juga berharap agar seluruh peserta PKN tetap menjalin silaturahmi dengan panitia maupun pelatih, sehingga selalu berada dalam satu kerukunan yang kokoh dibingkai dengan persaudaraan sejati.
“Apa yang kita dapatkan selama diklat ini, adalah suatu kebaikan untuk kemajuan daerah. OPD yang kita pimpin, sehingga kita akan selalu menjadi pemimpin yang amanah,” imbuhnya.
Dalam pelepasan peserta PKN Tingkat II Angkatan V ini, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf diundang untuk menerima Policy Brief dari peserta PKN setelah 60 peserta melakukan visitasi nasional di Kabupaten Bulukumba pada pertengahan April yang lalu.(*)