LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Direktur Nurani Strategic, Dr Nurmal Idrus, menilai dari seluruh bakal calon Wali Kota Makassar hanya Rusdin Abdullah (Rudal) punya opsi paling besar untuk maju di Pilwali Makassar.
Pasalnya Rudal yang dicalonkan Partai Nasdem saat ini mengontrol 8 kursi di DPRD Makassar nantinya.
Menurut Direktur Nurani Strategic dari semua kandidat bakal calon wali kota (Bacalon) Rusdin Abdullah tak punya hambatan yang besar untuk maju dalam pencalonan Pilwali Makassar.
“Diantara semua kandidat, Rusdin Abdullah punya opsi paling besar untuk maju di Pilwali Makassar,” ucap Direktur Nurani Strategic.
“Itu karena dia (Rudal) dicalonkan Nasdem yang mengontrol 8 kursi, atau paling banyak diantara kandidat lain,” tambah Nurmal.
“Jadi, menurut saya tak ada hambatan yang besar bagi Rudal untuk maju dalam pencalonan Pilwali Makassar,” tandas Direktur Nurani Strategic ini kepada awak media. Rabu (29/5)
Dikatakannya, Tim Rudal dan Nasdem tinggal berkomunikasi dengan parpol lain untuk menambal kekurangan 2 kursi.
“Dan menurut saya itu tak sulit.
Rudal dan Nasdem bisa memilih yang terbaik dari figur level 02 yang banyak tersedia,” imbuh mantan KPU kota Makassar ini.
Ditambahkannya, Kemampuan menutupi 2 kursi dan elektabilitas bisa menjadi dua pertimbangan utama bagi Rudal dan Nasdem dalam memilih pasangan.
Nasdem-PAN Koalisi di Pilkada Sulsel
Kabar Nasdem dan PAN akan berkoalisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kabupaten kota di Sulsel belakangan ini mencuat paskah Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan, Ashabul Kahfi menemui Ketua Nasdem, Rusdi Masse beberapa waktu yang lalu di Tower Nasdem.
Disebut sebut Nasdem dan berkoalisi di Pilkada Bantaeng 2024 mendatang. Kedua partai itu akan memasangkan Ilham Syah Azikin (petahana) dengan kader PAN Nurkanita Maruddani Kahfi.
Terkait itu awak media menanyakan hal itu ke Direktur Nurani Strategic. Apakah koalisi Nasdem PAN di Bantaeng juga akan sama berlanjut di Pilwakot Makassar.
Kembali Direktur Nurani Strategic mengatakan Sebenarnya hanya tergantung kepentingan pemenangan kedua partai itu.
“Sebenarnya tergantung kepentingan pemenangan saja. Tak ada tukar guling kalau peluang menang salah satunya rendah,” katanya.
“Kebetulan, di Makassar dan Bantaeng punya kepentingan yang sama antar dua parpol ini dan juga pertimbangan potensi menang yang besar,” imbuh Nurmal. (LN)