Dinilai Berpotensi Membuat Kegaduhan Bernuansa SARA, Yaqut Mending Mundur Teratur

Penulis: Andi Haryono, Dewan Pengurus Pusat Brigade Muslim Indonesia (BMI)

MAKASSAR||Legion News – Soal pernyataan Menteri Agama yang baru akan mengamini kelompok minoritas Syiah dan Ahmadiyah untuk di afirmasi, mendapat ragam kecaman dari ormas-ormas Islam di Indonesia.

Di Makassar misalnya sikap keras atas pernyataan Yaqut C Qoumas datang dari Pengurus Pusat Brigade Muslim Indonesia (BMI). Jumat,(25/12/2020).

Foto: Andi Haryono Dewan Pengurus Pusat Brigade Muslim Indonesia (BMI)

Apa yang di maksud Yaqut bertujuan supaya tidak ada jamaah syiah dan ahmadiyah terusir seperti yang dikutip dalam media pemberitaan antara news.com kami sepakat karna mereka adalah warga negara yg berhak hidup di bumi indonesia tetapi jika afirmasi yang di maksud oleh yakuq adalah, “Mengakui keyakinan mereka bagian dari islam maka kami minta dengan hormat kiranya yaqut ini mundur tertib aja dari posisi Menteri Agama.”

Advertisement

Bagaimana mana mungkin kami harus mengakui bahwa mereka bagian dari Islam sementara untuk masalah ahmadiyah keputusan MUI dan SKB 3 mentri yang di tanda tangani tanggal 09 juni 2008 tegas mengatakan bahwa ajarah ahmadiyah keluar dari ajaran islam, begitu juga syiah dimana sebagian besar ummat islam menganggap mereka sesat karna mencaci maki istri Rasullah dan para sahabat Rasul.

“Kami khawatir Yaqut ini justru menjadi sebab kekacauan bernuansa Sara di indonesia. Kader BMI paham dengan toleransi dalam beragama, Tetapi bukan berarti kami harus mengakui sebuah keyakinan yang justru menistakan keyakinan umat islam, Untuk itu kami harap Bapak Presiden Jokowi bisa mengantisipasi kondisi ini dan jangan biarkan Yaqut ini membuat statemen yang bisa mengundang munculnya masalah baru ditengah masa pandemi Covid-19 yang terus mengalami lonjakan dua kali lipat, Pernyataan Kemenag ini bisa membuat terjadi gelombang protes yang menyebabkan kerumunan massa.

Advertisement