Dihadapan 93 Wali Kota Sedunia, Danny Pomanto Paparkan Sombere and Smart City

FOTO: Smart Cities Lunch di World Cities Summit (WCS) 2024 digelar Singapura. (Properti: Facebook Danny Pomanto)
FOTO: Smart Cities Lunch di World Cities Summit (WCS) 2024 digelar Singapura. (Properti: Facebook Danny Pomanto)
Advertisement

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto (DP) tampil sebagai perwakilan wali kota se-Asia pada kegiatan Smart Cities Lunch di World Cities Summit (WCS) 2024.

Kegiatan WCS 2024 diikut oleh 93 wali kota dari berbagai negara.

Wali kota Makassar dua periode itu pada Rabu 4 Juni 2024 didaulat mempresentasikan tentang kota Makassar.

Pria berakronim DP itu memaparkan tentang Sombere and Smart City yang merupakan salah satu program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Advertisement

“Saya didaulat mempresentasikan tentang kota Makassar pada kegiatan Smart Cities Lunch di World Cities Summit (WCS) 2024.” *** tulis Danny Pomanto dalam unggahannya di media sosial Facebook seperti dilihat. Kamis (5/6)

“Makassar merupakan satu dari dua kota yang dipilih untuk presentasi. Kota lainnya adalah Praha Ibu Kota Ceko. Makassar satu-satunya perwakilan wali kota se-Asia.” *** kata Danny dalam unggahannya itu.

“Di hadapan seribu peserta dan 93 wali kota, saya memaparkan tentang Sombere and Smart City yang merupakan salah satu program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.” *** tulis DP di dinding akun Facebook miliknya.

Sombere, kata Danny, berarti keramahan yang luar biasa, rendah hati, dan persaudaraan yang hebat. Sedangkan, Smart City adalah tentang sebuah perangkat keras dan perangkat lunak.

Dengan begitu, Smart City akan membuat semua kota menjadi sama atau setara, sedangkan Sombere akan membuat karakter kota yang kuat.

Program ini sejalan dengan visi Pemkot Makassar dalam mempercepat untuk mewujudkan Makassar Kota Dunia yang Sombere dan Smart City dengan imunitas kota yang kuat untuk semua.

Sebab sama seperti kota metropolitan lainnya, Kota Makassar menghadapi permasalahan dan tantangan urbanisasi yang berdampak pada ketahanan pangan, pasokan energi, lingkungan hidup, transportasi dan juga perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan sebuah kota.

“Hal inilah yang membuat kami menginisiasi program Makassar Sombere and Smart City. Kita memerlukan program ini untuk mengatasi permasalahan dan juga tantangan perkotaan serta mengimplementasikan visi-misi, program strategis, dan inovasi kota untuk memberi layanan publik ke 1,4 juta jiwa masyarakat Kota Makassar,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah kota telah melakukan beragam upaya yang serius dan juga cerdas dalam menghadapi permasalahan dan tantangan perkotaan. Diantaranya homecare yang bisa melayani masyarakat dari rumah hingga ke lorong-lorong atau gang. Tak perlu lagi ke pusat layanan kesehatan.

Pemasangan CCTV yang disebar ke seluruh penjuru kota untuk memantau keselamatan masyarakat. Baik di jalan-jalan protokol maupun lorong-lorong.

Pembayaran dan pemasaran digital untuk UMKM, program Lorong Wisata, hingga menggelar banyak event untuk mempromosikan Makassar sekaligus meningkatkan pendapatan pemerintah daerah.

“Yang paling penting adalah melibatkan masyarakat melalui kunjungan door to door untuk mendengarkan aspirasi warga lewat program Sentuh Hati,” ungkapnya.

Danny pun menyebutkan, salah satu bentuk nyata keberhasilan program Sombere and Smart City adalah ekonomi Kota Makassar yang terus tumbuh positif di angka 5,4 persen, dan inflasi 2,23 persen periode Mei 2024.

Juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 84,89, Indks Kepuasan 81 persen. Bahkan, Makassar masuk dalam daftar kota pintar di dunia.

Hasil nyata dari kota yang Sombere and Smart dalam hal meremajakan, menemukan kembali, dan menata ulang di mana lorong atau gang yang terbengkalai dibentuk menjadi ruang-ruang kota kecil yang baru

Menjadi City Branding, yaitu kota adu pemuda, kota festival tepian air, dan kota kuliner. Makassar Kota Makan Enak. Serta pelibatan masyarakat di setiap program Pemkot Makassar. (***)

Advertisement