MAKASSAR, Legion-news Puluhan Mahasiswa, pemuda dan aktivis Pekerja Sosial meramaikan Dialog Publik dengan tema “Pelatihan Enterprenuership dan Pembinaan Anak Jalanan”.
Dialog ini diselenggarakan oleh Insting Institute melalui Meeting Zoom, Kamis, (25/08/2021).
Turut hadir selaku pembicara, Rifka Ahlan (Kasi Rehaos Anak Dinsos Sulsel), dan Hj. Andi Nirawati, S.T (Founder Anir Peduli dan Pengusaha), Syamsul Bahri (Direktur Insting Institute)
Pada kesempatan itu, Rifka Ahlan mengawali pembicaraannya dengan mengapresiasi insting institute telah membicarakan tentang anak jalanan yang dimana dia memandang permasalahan anak jalanan merupakan hal yang sangat rumit dihilangkan.
Menurutnya, seseorang yang saat ini mengimis di jalanan menjadikan hal tersebut profesi yang sangat menguntungkan.
“Anak yang saat ini hadir di jalanan untuk mengemis adalah menjadi daya tarik sendiri bagi mereka untuk melakukan hal tersebut dikarenakan dianggap dapat mendapatkan pundi-pundi keuangan yang lebih tinggi dibandingkan mereka bekerja yang layak.” kata Rifka Ahlan.
Bukan hanya itu, sebagian dari anak-anak itu lebih memilih untuk tetap di jalanan dibandingkan mereka bersekolah,” ucapnya.
Di sisi lain A. Nirawati lebih menekankan bahwa salah satu cara untuk mengurangi anak jalanan adalah dengan cara memberikan dukungan untuk UMKM yang ada di masyarakat.
“Memang anak jalanan ini harus menjadi perhatian kita bersama jangan sampai anak-anak ini di eksploitasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Nilawati
Lanjut Mantan Anggota DPRD sulsel ini mengatakan bahwa kita harus melakukan pembinaan dan dukungan UMKM kepada keluarga anak jalanan sebagai solusi untuk mengurangi meningkatkan taraf ekonomi anak jalanan tersebut.
Lanjut Direktur Insting Institute menuturkan bahwa kegiatan ini lebih berorientasi kepada pembinaan remaja dan pemuda, untuk bisa mandiri secara ekonomi dan memiliki peran di ruang-ruang sosialnya.
“Kegiatan ini bertujuan pada pencegahan terjadinya disfungsi sosial pada remaja dan pemuda yang berujung pada menjamurnya pengangguran, pengamen, anak jalanan,” ujar Syamsul Bahri Mahasiswa Doktoral S3 UIN Alauddin ini. (TW)