Foto: Bachtiar Adnan Kusumah saat Wawacara Usai Dialog Akhir Tahun 2020 dan Resolusi 2021.
MAKASSAR||Legion News – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Propinsi Sulawesi selatan, Adakan kegiatan dialog akhir tahun 2020 dan Resolusi 2021, Perpustakaan Literasi dan Kebudayaan berlangsung di gedung Perpustakaan dan Arsip Jl. Alauddin Makassar.
Dalam kegiatan dialog akhir tahun 2020 berlangsung di Gedung UPTD Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Sultan Alauddin Makassar. Selasa, (29/12/2020).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulsel, Moh. Hasan, S.H,.M.H pada kesempatan tersebut penyampaiannya perkembangan terkini perpustakaan yang telah dikelolah selama tahun 2020.
“Banyak perkembangan terkait perbaikan fisik gedung perpustakaan” ungkapnya dalam sesi dialog.
Hasan mengatakan diawal dirinya menjabat, hal yang pertama dilakukan adalah pembangunan fisik gedung perpustakaan yang terkesan sudah tidak terawat dan kumuh, dulu gedung perpustakaan yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan ada salah ruangan menjadi gudang senjata bagi adik-adik mahasiswa ungkapnya. Itu telah kami renovasi sekarang terlihat bagus.
Banyak perubahan sejak 2020 ini, Nampak dalam video slide yang ditampilkan terjadi perubahan fisik gedung perpustakaan dan arsip daerah, Kami bangun fisiknya dulu, Kemudian nanti peningkatan sumberdaya manusianya, Kenapa harus fisik gedung yang diutamakan, Aparatur yang bekerja di Dinas Perpustakaan dan Arsip harus merasa nyaman dalam bekerja dengan suasana tertata rapi, terang Hasan.
Tidak hanya Gedung Dinas di propinsi, Gedung UPTD yang berada di kabupaten kota juga kami lakukan hal yang sama, Salah satu contoh di UPTD Makassar ini, Termaksud yang sekarang kita gunakan untuk kegiatan dialog akhir tahun, tutur Hasan menyampaikan keberhasilannya menata, Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Lanjut, Kedepan perlunya perpustakaan digital, mengingat saat ini kita sudah masuk era digitalisasi mengakhiri sesi dialog.
Salah penulis Novel di Sulsel, Yudistiro misalnya mengagumi keberhasilan capaian yang dibuat oleh Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulsel, Perlunya perhatian terhadap Literasi dan Budaya di Sulsel untuk kembali diangkat yang mana diera tahun 80an mencapai puncak kejayaannya ungkap Budayawan Makassar ini.
Abdul Hadi, Salah satu pejabatan UPT Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan kerasipan kota Makassar usai kegiatan dialog, saat ditemui awak media mengatakan antusias masyarakat untuk datang ke Perpustakaan terbilang lumayan tinggi tingkat kehadiranya. Tiap harinya sesuai daftar pengunjung mencapai angka 800 orang per-harinya, rata-rata para pengunjung datang dari kalangan Mahasiswa.
Saat masa-masa awal Pandemi Covid-19 sempat terjadi penurunan pengunjung ungkapnya.
Hal ini disebabkan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat itu dikota Makassar. Namun hal itu tidak menurunkan semangat kinerjaritas staf di UPT.
Saat ditanya soal pilihan pengunjung dengan metode sistem online dengan datang langsung ke Perpustakaan, Kembali Abdul Hadi menjelaskan, Kalau dilihat kencederungan pengunjung lebih senang datang ke perpustakaan ketimbang secara online.
Usai memberikan pandangannya dalam dialog akhir tahun 2020, BAK akronim dari Bachtiar Adnan Kusumah mengatakan, “Gerakan literasi harus fokus untuk pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang dimulai dari desa dan lorong di Sulsel.”
Kita berharap inovasi dan keberanian Dinas Perpustakaan Arsip Sulsel bersama penggerak literasi, seniman budayawan, pustakawan, penulis, toko buku, harus bergandengan tangan untuk menjadikan Sulsel sebagai contoh ekosistem gerakan literasi Lorong dan Desa di Timur Indonesia dan Nasional tutup BAK, tokoh literasi Sulsel, penggagas perpustakaan lorong dan desa. (*)